Amerika Serikat beserta masyarakat internasional mengutuk penghancuran tempat-tempat bersejarah Islam oleh militan Islamis di kota Timbuktu, Mali utara.
Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan hari Rabu (11/7) bahwa kaum ekstrimis secara tidak beradab telah menghancurkan tempat-tempat pusaka dunia yang langka, dengan menyebutnya serangan terhadap pusaka penduduk Afrika.
Militan tersebut, yang mencakup Ansar Dine yang berhubungan dengan al-Qaida, mulai menghancurkan makam abad ke-15 dan 16 itu bulan lalu. Di areal pemakaman tersebut disemayamkan jenazah ulama-ulama terkemuka Muslim. Militan mengatakan tempat-tempat itu adalah berhala.
Kaum separatis Tuareg dan kelompok-kelompok Islamis merebut tempat-tempat penting di Mali utara setelah kudeta bulan Maret di selatan. Sejak itu, kelompok-kelompok Islamis menguasai sepenuhnya daerah itu.
Militan tersebut, yang mencakup Ansar Dine yang berhubungan dengan al-Qaida, mulai menghancurkan makam abad ke-15 dan 16 itu bulan lalu. Di areal pemakaman tersebut disemayamkan jenazah ulama-ulama terkemuka Muslim. Militan mengatakan tempat-tempat itu adalah berhala.
Kaum separatis Tuareg dan kelompok-kelompok Islamis merebut tempat-tempat penting di Mali utara setelah kudeta bulan Maret di selatan. Sejak itu, kelompok-kelompok Islamis menguasai sepenuhnya daerah itu.