AS Lancarkan Investigasi Besar-besaran atas Pemboman Boston

Polisi dan anjing pelacak menyisir wilayah terjadinya ledakan dekat garis finish lomba marathon Boston (15/4).

Tim penyidik federal AS melancarkan investigasi besar-besaran terhadap pemboman ganda dalam Maraton Boston, yang menewaskan paling sedikit tiga orang dan melukai lebih dari 170 orang.
Beberapa jam setelah sepasang bom meledak hanya selang beberapa detik dekat garis ‘finish,’ dalam salah satu lomba maraton paling bergengsi di dunia, polisi lokal dan federal, menggrebek sebuah rumah di pinggir kota Boston. Polisi tampak mebawa beberapa tas berisi barang-barang.

Serangan hari Senin itu menimbulkan panik diantara penonton dan pelari, sementara petugas darurat bergegas membantu para korban, banyak di antaranya mengalami putus kaki dan berbagai luka parah lainnya.

"Saya berdiri di pagar dan tiba-tiba terjadi ledakan dengan asap putih mengepul. Sungguh mengerikan dan menakutkan, saya tak dapat mengungkapkannya dengan cara lain,” kata Emir Razafi, salah seorang peserta marathon.

Presiden AS Barack Obama berpidato di televisi setelah serangan itu. Meski menganjurkan agar bersikap hati-hati dalam menanggapi aksi pemboman tersebut, Obama meyakinkan rakyat Amerika, orang-orang yang terlibat akan diburu dan ditangkap.

"Jangan keliru, kita akan mengusut masalah ini sampai tuntas. Kita akan mengejar pelakunya dan mencari tahu mengapa mereka melakukan hal ini. Individu dan kelompok yang bertanggungjawab akan dituntut dengan hukum yang seberat-beratnya,” kata Obama.

PM Australia, Julia Gillard, adalah salah seorang pemimpin dunia yang menyampaikan belasungkawa kepada para korban, seraya mengutuk serangan itu.

"Australia mengutuk serangan brutal dan tidak masuk akal ini terhadap peristiwa yang terkenal di seluruh dunia, sebuah lomba yang banyak diikuti orang, sementara keluarga dan teman mereka menonton dengan senang. Gambar-gambar yang kami lihat benar-benar mengejutkan dan kami menyampaikan belasungkawa kepada mereka yang kehilangan orang-orang yang mereka kasihi, kepada orang-orang yang kehilangan anggota keluarga dan teman dalam tragedi ini. Begitu juga pernyataan duka kami kepada orang-orang yang cedera,” kata PM Gillard.

Di London, panitia lomba maraton yang akan segera diselenggarakan, mengumumkan, mereka meninjau rencana keamanan mereka, setelah tragedi Boston ini. Menteri Olahraga Inggris, Hugh Robertson mengutarakan, "Kami memiliki petugas sangat baik, kalau bukan terbaik di dunia, yang bekerja setiap hari dalam mengamankan kami. Saya yakin, pada saat ini, London akan mampu menyelenggarakan lomba maraton yang aman pada hari Minggu mendatang.''

Kota-kota lain seperti Washington, D.C. dan New York, bersikap waspada setelah terjadi serangan di Boston itu. Pihak berwenang, belum melakukan penangkapan dalam kasus ini, dan belum ada yang mengklaim bertanggungjawab atas pemboman tersebut (Richard Green).