Pejabat kesehatan Amerika Serikat (AS) melaporkan pada Rabu (1/12) kasus pertama varian baru dari virus corona, omicron, telah ditemukan di wilayah California, AS.
Pasien itu kembali ke AS dari sehabis melakukan perjalanan ke Afrika Selatan pada 22 November dan ia dinyatakan positif pada Senin (29/11), kata Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit infeksi paling senior di Amerika, dan penasihat medis utama Presiden Joe Biden. Ia menyampaikan hal tersebut kepada para reporter di Gedung Putih.
BACA JUGA: Sekjen PBB Kutuk Pembatasan Perjalanan ‘Apartheid’ terhadap Negara AfrikaFauci menjelaskan pasien tersebut memiliki gejala virus corona yang ringan, dan sedang melakukan karantina serta semakin membaik kondisinya. Orang itu sudah divaksinasi penuh, kata Fauci, tetapi belum menerima suntikan booster atau penguat.
Kata Fauci, orang-orang yang pernah kontak dengan pelaku perjalanan yang terinfeksi ini telah diperiksa dan hasilnya menunjukkan bahwa mereka tidak terpapar virus tersebut.
BACA JUGA: WHO Upayakan Perjanjian Internasional soal Pencegahan PandemiKasus omicron menjadikan AS masuk ke dalam daftar negara dunia yang telah mendeteksi kasus dengan varian tersebut. Setidaknya saat ini terdapt 24 negara yang telah mendeteksi keberadaan omicron.
Fauci lalu mengatakan peneliti akan mengetahui lebih banyak tentang sifat penularan dari varian ini dalam dua minggu ke depan dan sejauh mana vaksin yang sudah ada dapat melindungi orang dari varian ini.
Fauci dan pakar kesehatan lainnya masih terus mendesak 60 juta orang yang belum divaksinasi di AS agar mendapatkan vaksin atau suntikan penguat apabila mereka sudah divaksinasi secara penuh. [jm/lt]