Amerika Serikat, Kamis (28/5), menyatakan telah menyetujui penjualan 84 rudal Patriot terbaru kepada Kuwait sekaligus peralatan untuk memodernisasi program antimisil negara tersebut senilai $ 1,425 miliar.
Dalam sebuah pernyataan Departemen Luar Negeri AS menyatakan penjualan itu menguntungkan kedua belah pihak.
"Usulan penjualan itu dapat mendukung kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika Serikat dengan membantu peningkatan keamanan sekutu utama, bukan negara anggota NATO yang menjadi kekuatan penting bagi stabilitas politik dan kemajuan ekonomi di Timur Tengah," menurut pernyataan itu.
"Usulan sejumlah penjualan dan layanan tersebut akan meningkatkan kemampuan Kuwait dalam menghadapi ancaman saat ini dan waktu mendatang serta mampu mengamankan sejumlah infrastruktur minyak dan gas alam yang kritis," imbuh pernyataan itu yang merujuk pada serangan September 2019 di sejumlah lapangan minyak Saudi yang oleh para pejabat AS dikaitkan dengan Iran.
Kontrak untuk rudal-rudal itu beserta perangkatnya buatan Lockheed Martin, bisnis persenjataan milik AS yang bernilai $800 juta.
Kontrak lainnya berupa berbagai pelatihan dan bantuan teknis yang dilakukan oleh Lockheed Martin dan kontraktor Raytheon senilai $425 juta.
Kontrak ketiga juga ditangani oleh kedua perusahaan persenjataan tersebut untuk perbaikan peralatan dan kelengkapan pertahanan yang lama senilai $200 juta. [mg/ft]