AS: Militer Myanmar Lakukan 'Kekerasan Ekstrem' Terhadap Rohingya

Panglima Tentara Myanmar, Jenderal SeniorMin Aung Hlaing (tengah) tampak ditemani beberapa pejabat militer senior untuk mengamati latihan-latihan militer di kawasan Delta Ayeyarwaddy di Myanmar, 3 Februari 2018.

Militer Myanmar melancarkan kampanye pembunuhan masal dan terorisme yang direncanakan terhadap Muslim Rohingya, kata Departemen Luar Negeri Amerika.

Laporan Deplu AS tidak menyebut tindakan kekerasan tersebut sebagai pembersihan etnis atau kejahatan terhadap kemanusiaan.

“Kekerasan belum lama ini di negarabagian Rakhine, Myanmar utara, bersifat ekstrem, dalam skala besar, meluas dan tampaknya dilakukan untuk meneror dan mengusir penduduk Rohingya” demikian bunyi laporan baru yang dikeluarkan Bureau of Intelligence and Research.

Penyelidik berbicara dengan lebih dari seribu Rohingya lelaki dan perempuan yang menyelamatkan diri ke Bangladesh. Mereka mengatakan, tentara Myanmar menembak dan membunuh bayi, anak-anak dan lelaki tidak bersenjata, kemudian mencampakkan mayat mereka ke dalam kuburan masal. Sebagian korban dibakar hidup-hidup. Perempuan dikabarkan jadi korban perkosaan berkelompok oleh kelompok-kelompok tentara Myanmar.

Laporan PBB sebelumnya mengatakan, tindakan militer Myanmar itu dilakukan dengan ‘tujuan genosida’ dan menyerukan supaya komandan militer yang terlibat dalam operasi tersebut diadili. [al]