Menteri Pertahanan Amerika Lloyd Austin berbicara dengan mitranya dari Rusia, Rabu (15/3). Mereka membahas pengrusakan drone Amerika di Laut Hitam, yang telah membawa kedua negara paling dekat ke konflik langsung sejak invasi Rusia ke Ukraina setahun lalu. Percakapan telepon Austin dengan Sergei Shoigu adalah yang pertama dalam lima bulan.
Austin bertekad terus melakukan misi pengintaian di atas Laut Hitam dekat Ukraina. Pada Selasa, terjadi insiden di mana jet tempur Rusia bertabrakan dengan drone Amerika, memaksa operator pesawat tak berawak itu untuk menjatuhkannya ke laut.
BACA JUGA: AS dan Rusia Berbeda Versi Mengenai Insiden Drone di Laut Hitam“Amerika akan terus terbang dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan,” kata Austin kepada para menteri pertahanan dari negara-negara sekutu yang mendukung Ukraina melawan invasi Rusia yang sudah berlangsung 13 bulan. Ia mengatakan, drone MQ-9 yang jatuh "sedang melakukan operasi rutin" di wilayah udara internasional pada Selasa, ketika sepasang jet Rusia "melakukan praktik berbahaya, sembrono, dan tidak profesional."
Rusia sedang mempertimbangkan untuk mengambil drone itu. Namun, pejabat-pejabat Amerika mengatakan, agen-agennya dari jarak jauh berhasil menghapus piranti lunak sensitif pada drone itu guna mencegah Rusia mengumpulkan informasi rahasia sebelum mengirim pesawat tak berawak itu ke Laut Hitam.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan kepada stasiun TV CNN, Rabu, bahwa drone "belum ditemukan, dan saya tidak yakin kita akan bisa kembali mendapatkannya." Amerika tidak memiliki kapal di Laut Hitam, yang sebagian besar dikuasai Rusia. [ka/jm]