Presiden AS Barack Obama dapat mencabut pembatasan penjualan senjata saat ia melakukan kunjungan pertamanya ke Vietnam minggu depan.
Hal itu akan menghapuskan halangan terakhir sisa permusuhan zaman perang tapi akan membuat China tidak senang, yang menggambarkan peningkatan hubungan pertahanan AS di wilayah ini dengan kecurigaan mendalam di tengah ketegangan militer yang meningkat di Laut China Selatan.
Ada dukungan yang cukup di Washington untuk mencabut pembatasan tersebut, termasuk dari Departemen Pertahanan atau Pentagon. Namun ada juga kantung-kantung oposisi di Kongres, memicu ketidakpastian apakah Obama akan mengumumkannya ketika ia mulai mengunjungi Vietnam hari Minggu.
Pemerintahannya mendorong lebih banyak kemajuan dalam hak asasi manusia, yang menghambat hubungan kedua negara. Secara signifikan, pemerintahan komunis itu telah berkomitmen untuk mengizinkan serikat-serikat buruh independen sebagai syarat partisipasi dalam perjanjian dagang Kemitraan Trans-Pasifik yang didukung AS, tapi mereka msih memenjarakan sekitar 100 tahanan politik dan ada lebih banyak penahanan tahun ini.
Sebagai bagian dari upaya Obama untuk membantu negara-negara Asia Tenggara menghadapi Beijing, AS pada 2014 mengangkat sebagian embargo senjata yang berlaku sejak akhir Perang Vietnam, memungkinkan Vietnam membeli peralatan pertahanan mematikan untuk keamanan maritim.
Vietnam, yang sebagian besar memiliki peralatan buatan Rusia, belum membeli apa-apa, tapi masih bersemangat agar Washington mencabut seluruh pembatasan. Hal ini juga akan menunjukkan hubungan betul-betul pulih dan membuka jalan untuk kerjasama keamanan yang lebih dalam. [hd]