Amerika Serikat mengatakan beberapa segi pemilu Ethiopia baru-baru ini sangat menggusarkan. Dalam pemilu pertama di negara ini sejak pemilu 2005 yang disengkatan, partai yang berkuasa menang dengan mayoritas besar.
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional (NSC) Mike Hammer mengatakan dewan itu kecewa bahwa para pejabat dari Amerika dibatas kemampuannya untuk meninjau pemungutan suara dan tidak dapat bepergian keluar ibukota pada hari pemilu.
Hammer juga menyebut adanya gangguan terhadap media independen.
Selain itu, Hammer mengecam suasana politik Ethiopia menjelang pemilu, dengan mengatakan suasananya tidak mendukung pemilu yang bebas dan adil. Hammer mengatakan pemerintah mengintimidasi oposisi, membatasi media independen dan melakukan pembatasan terhadap organisasi-organisasi masyarakat.
Diplomat tertinggi Amerika untuk Afrika sebelumnya mengatakan pemilu ini tidak memenuhi standard internasional. Misi peninjau Uni Eropa juga mengecam pemilu Ethiopia, dengan mengatakan keadaan menjelang dan pada waktu pemilu, menguntungkan partai yang berkuasa.
Hasil terbaru dari komisi pemilu Ethiopia menunjukkan koalisi berkuasa EPRDF memperoleh paling sedikit 499 kursi dalam parlemen atau 93 persen dari jumlah semua kursi. Koalisi oposisi utama, Madrek, hanya memperoleh satu kursi.