AS: Peninjauan Penggabungan Nippon-US Steel Berlanjut Sementara Saham US Steel Terpuruk 

Para pekerja U.S. Steel menggelar demo di luar Menara United Steel di pusat Kota Pittsburgh, mendukung rencana penggabungan perusahaan tersebut dengan Nippon Steel, pada 4 September 2024. (Foto: AP/Gene J. Puskar)

Tinjauan keamanan nasional atas tawaran penggabungan senilai US$15 miliar dari Nippon Steel untuk U.S. Steel sedang berlangsung dan Presiden Joe Biden akan mempertimbangkan manfaatnya sebelum membuat keputusan apakah akan memblokir kerja sama tersebut, ungkap Gedung Putih pada Selasa (10/12), yang memperingatkan bahwa Biden masih menentang rencana kerja sama itu.

Pernyataan tersebut muncul setelah saham U.S. Steel jatuh lebih dari 10% pada Selasa sore menyusul laporan Bloomberg yang menunjukkan kesepakatan itu akan segera dibatalkan.

CFIUS, sebuah komite berpengaruh yang bertugas meninjau investasi asing di perusahaan-perusahaan Amerika Serikat terhadap risiko keamanan nasional, memiliki waktu hingga 22 Desember untuk membuat keputusan apakah akan menyetujui, memblokir, atau memperpanjang jangka waktu peninjauan kesepakatan tersebut, menurut laporan kantor berita Reuters.

"Posisi Presiden sejak awal adalah sangat penting bagi U.S. Steel untuk dimiliki dan dioperasikan di dalam negeri," kata Saloni Sharma, juru bicara Gedung Putih dalam sebuah pernyataan. "Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, Presiden akan terus melihat hasil proses CFIUS. Kami belum menerima rekomendasi CFIUS. Proses CFIUS sedang dan masih berlangsung."

BACA JUGA: Biden: Rencana Ekonomi Trump akan Jadi 'Bencana' 

Judul awal dari laporan berita Bloomberg menyebutkan bahwa Biden "bersiap untuk" memblokir kesepakatan tersebut, yang mengindikasikan bahwa keputusan akhir telah dibuat, tetapi media tersebut kemudian memperbaruinya dengan mengatakan bahwa ia "berencana untuk" menghentikannya, menggemakan komentar sebelumnya dan membiarkan pintu terbuka untuk perubahan pada menit-menit terakhir.

CFIUS menolak berkomentar.

Nippon Steel, yang merupakan sebuah perusahaan dari Jepang, mengatakan tidak pantas jika politik mengalahkan kepentingan keamanan nasional yang sebenarnya.

"Nippon Steel masih percaya pada keadilan dan kewajaran Amerika dan sistem hukumnya, dan — jika perlu — akan bekerja sama dengan U.S. Steel untuk mempertimbangkan dan mengambil semua tindakan yang tersedia untuk mencapai kesimpulan yang adil," tambahnya dalam sebuah pernyataan.

U.S. Steel mengatakan transaksi tersebut harus disetujui berdasarkan manfaatnya.

"Manfaatnya sangat jelas," katanya dalam sebuah pernyataan. "Komunitas, pelanggan, investor, dan karyawan kami sangat mendukung transaksi ini, dan kami akan terus mendukung mereka dan mematuhi aturan hukum."

Kedua perusahaan bersiap untuk mengajukan gugatan atas proses yang tengah berlangsung jika Biden memutuskan untuk memblokir penggabungan kedua perusahaan tersebut.

Akuisisi tersebut telah menghadapi tentangan di AS sejak diumumkan tahun lalu dengan Biden dan penggantinya Donald Trump secara terbuka menunjukkan niat mereka untuk memblokirnya.

Your browser doesn’t support HTML5

Pro dan Kontra Akuisisi US Steel oleh Perusahaan Baja Jepang

CFIUS memberi tahu kedua perusahaan tersebut pada bulan September bahwa kesepakatan tersebut akan menciptakan risiko keamanan nasional karena dapat merusak pasokan baja yang dibutuhkan untuk proyek transportasi, konstruksi, dan pertanian yang penting.

Meskipun mendapat tentangan, termasuk dari serikat pekerja United Steelworkers, Nippon Steel terus berusaha mencapai kesepakatan, berjanji untuk tidak mentransfer kapasitas produksi U.S. Steel atau pekerjaan apa pun ke luar AS jika merger tersebut berhasil.

Nippon juga mengatakan tidak akan ikut campur dalam keputusan U.S. Steel terkait masalah perdagangan, termasuk keputusan untuk menerapkan langkah-langkah perdagangan berdasarkan hukum AS terhadap praktik perdagangan yang tidak adil.

Dalam upaya untuk mendapatkan dukungan dari para pekerja, Nippon Steel pada hari Selasa mengatakan bahwa mereka berencana untuk memberikan masing-masing karyawan $5.000 jika kesepakatan dengan U.S. Steel terlaksana. Mereka juga menjanjikan bonus penutupan sebesar $3.160 kepada karyawan di Eropa, yang akan menjadikan total pembayaran hampir $100 juta kepada para karyawan. [my/ab]