Sam Roberts dan keluarganya merencanakan memperingati Juneteenth, hari libur AS terbaru yang memperingati emansipasi pada 1865 dari budak-budak kulit hitam pada akhir perang saudara Amerika.
Pada Minggu, keluarga Roberts dan keluarga Amerika lainnya akan menghadiri peringatan Juneteenth, dan ini merupakan bagian dari kesadaran nasional yang semakin besar dari momen penting dalam sejarah Amerika dan bagian dari budaya warga kulit hitam selama berbagai generasi.
“Juneteenth merupakan Hari Kebebasan kami dan komunitas Amerika Afrika sudah merayakan 19 Juni untuk waktu yang lama,” kata Roberts, ayah dua anak dari Washington DC.
Ini merupakan peringatan nasional tahun ke dua dari liburan ini sejak Kongres memberikan otorisasinya dan Presiden Biden mensahkan UU Hari Kemerdekaan Nasional Juneteenth tahun lalu.
BACA JUGA: Biden Akan Sahkan Penetapan Hari Libur Nasional 'Juneteenth'”Sementara 4 Juli merupakan perayaan kebebasan dari AS, Juneteenth merupakan perayaan kebebasan dari warga Amerika Afrika pasca-perang saudara,” kata Jesse Holland, seorang penulis dan ahli sejarah kulit hitam.
Tekanan bagi liburan federal Juneteenth datang ditengah-tengah popularitas gerakan Black Lives Matter, dan setahun setelah terjadi protes di seluruh negara menentang rasisme dan kebrutalan polisi.
Ini menyusul pembunuhan George Floyd, warga Amerika Afrika oleh petugas polisi kulit putih pada 2020. Sejak itu, peringatan tahunannya telah memiliki makna baru bagai beberapa kalangan dalam masyarakat kulit hitam.
“Juneteenth mengingatkan warga Amerika kulit hitam bahwa kami masih menghadapi tantangan yang berasal dari kebencian dan diskriminasi sebagaimana dialami oleh pendahulu kami,” kata Roberts. “Kami harus melipat-gandakan perjuangan kami bagi kesetaraan.”
Beberapa sejarawan berpendapat, kesadaran lebih besar akan makna dari Juneteenth akan mendorong pembahasan di kalangan warga Amerika tentang hubungan antar ras dan riwayat perbudakan. (jm/pp)