Presiden Rusia Vladimir Putin tampaknya telah terperangkap pada mitos dan klaim berlebihan yang dibuatnya sendiri. Ia tak mampu menepis hasratnya untuk menaklukkan Ukraina, berapa pun biayanya, menurut penilaian terbuka direktur badan intelijen Amerika.
Direktur CIA William Burns adalah pejabat AS terakhir yang bertemu dengan Putin sebelum ia memerintahkan pasukan Rusia memasuki Ukraina pada bulan Februari. Burns Rabu malam memperingatkan, pemimpin Rusia itu sangat yakin bahwa ia harus menaklukkan Ukraina untuk memenuhi takdirnya.
“Putin benar-benar memercayai retorikanya, dan saya mendengar ia mengatakannya secara pribadi selama bertahun-tahun bahwa Ukraina bukanlah negara nyata. … Ia benar-benar mengira ia dapat merebut Kyiv dalam waktu kurang dari sepekan,” kata Burns kepada hadirin dalam acara tahunan Forum Keamanan Aspen di Aspen, Colorado.
“Ia yakin bahwa takdirnya sebagai pemimpin Rusia adalah memulihkan Rusia sebagai kekuatan besar … dan ia percaya ia tidak dapat melakukan itu tanpa menguasai Ukraina dan pilihan-pilihannya,” lanjut Burns. “Ia percaya ini haknya, hak Rusia untuk mendominasi Ukraina.”
BACA JUGA: Putin Tegaskan Warga Ukraina dan Rusia adalah BersaudaraPenilaian intelijen AS sebelumnya telah menunjukkan bahwa meskipun Putin tidak berniat meninggalkan upayanya untuk menaklukkan seluruh Ukraina, mungkin saja ia bersedia resmi menghentikan pertempuran guna memberi waktu bagi pasukannya melakukan reorganisasi menyusul kerugian besar sejak invasi dimulai.
“Ini sangat wajar, berdasarkan perspektif kami, berdasarkan perkembangan selama beberapa bulan mendatang dan seterusnya yang membuatnya yakin ini ada nilainya, hingga ia dapat mencapai semacam kesepakatan,” kata Direktur Intelijen Nasional AS Avril Haines bulan lalu.
Intelijen AS memperkirakan sekitar 15 ribu tentara Rusia telah tewas di Ukraina, 45 ribu lainnya cedera.
Para pejabat pertahanan Ukraina menyebut jumlah tentara Rusia yang tewas sekitar 38 ribu.
Burns tampaknya meragukan pendapat mengenai tercapainya semacam kesepakatan, seraya menggambarkan hal itu tidak konsisten dengan pandangan Putin mengenai dunia.
Putin adalah “orang yang sangat percaya pada kontrol dan intimidasi dan pembalasan dendam,” kata Burns.
“Sementara cengkeraman kekuasaannya menguat, sementara lingkaran penasihatnya menyempit, perasaannya mengenai takdir dan keinginannya mengambil risiko telah berkembang,” kata Burns. “Putin bertaruh … ia dapat berhasil melancarkan perang, bahwa mereka dapat melemahkan militer Ukraina, bahwa musim dingin akan datang sehingga ia dapat mencekik ekonomi Ukraina, ia dapat membuat lelah masyarakat dan pemimpin Eropa, dan ia dapat melemahkan AS,” lanjutnya.
“Menurut pandangan kuat saya, Putin keliru dalam asumsinya mengenai penghancuran aliansi NATO dan tekad Ukraina sebelum perang dimulai dan menurut saya ia juga keliru sekarang ini,” kata Burns. [uh/ab]