AS Perkuat Dukungan pada Sekutu dan Mitra Indo-Pasifik Jelang Perjalanan Blinken ke Beijing

  • Patsy Widakuswara

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan (tengah) ditemani oleh Duta Besar AS untuk Jepang Rahm Emanuel pergi meninggalkan pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, di Tokyo, pada 15 Juni 2023. (Foto: Reuters/Kim Kyung-Hoon)

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan melakukan upaya diplomatik di Asia pada minggu ini, berpartisipasi dalam pertemuan trilateral dengan rekan-rekannya dari Jepang dan Korea Selatan pada Kamis (15/6).

Pada Jumat (16/6), dia bertemu dengan rekan-rekannya dari Jepang dan Filipina, dalam pertemuan trilateral pertama para penasihat keamanan nasional ketiga negara itu.

BACA JUGA: Aktivis HAM Kecam China karena Abaikan Pengungsi Korea Utara

Pertemuan Sullivan di Tokyo itu berlangsung menyusul persinggahannya di New Delhi sebelumnya pada pekan ini untuk menyelesaikan rincian kunjungan resmi Perdana Menteri Narendra Modi ke Gedung Putih yang dijadwalkan berlangsung minggu depan. India merupakan negara yang semakin penting bagi Washington untuk memuluskan tujuannya di kawasan Asia.

Sementara waktunya “kebetulan,” menurut seorang pejabat pemerintahan Biden, pertemuan Sullivan tersebut berlangsung hanya beberapa hari sebelum perjalanan Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke Beijing pada akhir pekan ini.

Departemen Luar Negeri mengatakan kunjungan ke Beijing – yang sempat ditunda oleh Washington setelah Amerika menembak jatuh balon mata-mata China yang terbang di atas wilayah AS pada Februari lalu – adalah bagian dari upaya pemerintahan Biden untuk memperbaiki hubungan yang memburuk dan menjaga jalur komunikasi tetap terbuka antara Washington dan Beijing.

Memperkuat aliansi dan kemitraan adalah komponen yang jelas dari strategi pemerintah untuk bersaing secara efektif dengan China, sementara perjalanan Blinken ke Beijing bertujuan untuk menstabilkan hubungan, kata Yun Sun, direktur Program China di Stimson Center, lembaga nirlaba dan nonpartisan yang bertujuan untuk meningkatkan perdamaian dan keamanan internasional di Washington, DC. “Itu adalah dua sisi dari mata uang yang sama,” katanya kepada VOA.

BACA JUGA: Perusahaan Keamanan: Terduga Peretas China Bobol Ratusan Jaringan Publik, Pribadi

Bekerja dengan lebih dari satu negara sekaligus untuk menopang sekutu adalah bagian dari apa yang sering disebut strategi “minilateral” pemerintah. Tujuannya adalah untuk memuji kekuatan masing-masing mitra dan mendorong mereka bekerja sama.

“Kita tidak akan bisa mendapatkan satu kelompok besar. Jadi, mari kita lakukan banyak minilateral,” kata Aparna Pande, direktur Inisiatif Masa Depan India dan Asia Selatan di Hudson Institute, di Washington. Dengan cara itu, katanya kepada VOA, AS menanggung lebih sedikit beban, meskipun AS bertindak sebagai perekat yang menyatukan kelompok yang bersangkutan. [lt/rs]