Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Gina Raimondo, Rabu (7/4), berjanji akan meneruskan perang dagang agresif pemerintahan Trump dengan China.
Ia menyatakan akan bekerja segiat mungkin untuk melindungi pekerja dan bisnis AS dari praktik China yang tidak adil.
Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Raimondo mengatakan, tarif yang diberlakukan selama kepresidenan Trump dan dikecam keras pihak Demokrat waktu itu, “ternyata membantu lapangan pekerjaan Amerika dalam industri baja dan aluminium.”
Secara keseluruhan, Amerika mempertahankan tarif 66 persen untuk produk yang diekspor China. Raimondo mengatakan, pungutan impor juga diperlukan untuk menyeimbangkan arena persaingan dalam perdagangan internasional.
“Tindakan China sifatnya tidak kompetitif, memaksa, dan licik. Mereka ternyata mau melakukan apa saja. “Jadi, saya berencana menggunakan semua alat yang saya miliki untuk melindungi pekerja dan bisnis Amerika dari praktik China yang tidak adil.”
Tiga tahun lalu, Trump memberlakukan pungutan 25 persen pada impor baja dan 10 persen pada impor aluminium. Kebijakan itu perlu sebagai langkah keamanan nasional sehingga produksi domestik sektor logam bisa bertahan. Menurut statistik yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS, Rabu (7/4), defisit produk Amerika dengan China tumbuh 11,4 persen pada Januari, dan mencapai $30,3 miliar pada Februari.
Survei Pew Research Center tahun lalu mendapati, 9 dari 10 orang dewasa di AS menganggap China pesaing atau musuh, dan bukan mitra. Warga AS, menurut jajak pendapat itu, juga semakin prihatin akan kekuatan teknologi China, serangan siber terhadap negara-negara Barat, ketidakpeduliannya terhadap HAM, dan hilangnya lapangan pekerjaan akibat impor China.
Biden memutuskan untuk memperlakukan penciptaan lapangan pekerjaan dalam bidang infrastruktur sebagai prioritas, topik yang dibahasnya pada Rabu (7/4) siang di Gedung Putih.
China sedang menyusul Amerika dan berusaha “menguasai masa depan,” ujar Biden. Ia ingin Kongres menyetujui rencananya menanamkan $2 triliun dalam dekade ini guna menciptakan jutaan lapangan pekerjaan. [jm/ka]