Presiden AS Barack Obama dilaporkan sedang mempertimbangkan kemungkinan memberikan bantuan senjata kepada kelompok oposisi Suriah.
Presiden Amerika Barack Obama dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk memasok senjata bagi kelompok oposisi Suriah, sebuah langkah yang selama ini enggan dilakukan Amerika karena khawatir senjata itu dapat jatuh ke tangan militan Islamis terkait Al-Qaeda yang berjuang bersama pasukan pemberontak itu.
Pejabat-pejabat senior Gedung Putih mengatakan Presiden Obama belum mengambil keputusan, tetapi telah meminta tim keamanan nasionalnya mencari cara agar Amerika dapat meningkatkan bantuannya. Sejauh ini bantuan dibatasi pada dukungan non-senjata.
Sementara itu di Suriah, para aktivis hari Rabu melaporkan beberapa roket jatuh di salah satu kompleks pemukiman di Damaskus, sehari setelah gelombang kekerasan terkait pemberontakan menghantam ibukota Suriah itu dan juga lintas perbatasan menuju Turki.
Belum jelas peralatan Amerika yang sedang dipertimbangkan untuk diberikan kepada pemberontak Suriah, yang telah meminta senjata-senjata anti-tank dan rudal dari darat-ke-udara.
Pasokan senjata akan menempatkan Amerika sejajar dengan negara-negara seperti Arab Saudi dan Qatar yang telah mempersenjatai pemberontak, dan dengan Inggris dan Perancis yang ingin mencabut embargo senjata Uni Eropa ke Suriah guna membantu para pemberontak yang berupaya menggulingkan Presiden Bashar Al-Assad.
Sementara bantuan non-senjata Amerika bagi kelompok oposisi “mengarah ke penambahan”, para pejabat mengatakan mereka masih berupaya mencapai solusi politik bagi krisis Suriah yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun.
Pejabat-pejabat senior Gedung Putih mengatakan Presiden Obama belum mengambil keputusan, tetapi telah meminta tim keamanan nasionalnya mencari cara agar Amerika dapat meningkatkan bantuannya. Sejauh ini bantuan dibatasi pada dukungan non-senjata.
Sementara itu di Suriah, para aktivis hari Rabu melaporkan beberapa roket jatuh di salah satu kompleks pemukiman di Damaskus, sehari setelah gelombang kekerasan terkait pemberontakan menghantam ibukota Suriah itu dan juga lintas perbatasan menuju Turki.
Belum jelas peralatan Amerika yang sedang dipertimbangkan untuk diberikan kepada pemberontak Suriah, yang telah meminta senjata-senjata anti-tank dan rudal dari darat-ke-udara.
Pasokan senjata akan menempatkan Amerika sejajar dengan negara-negara seperti Arab Saudi dan Qatar yang telah mempersenjatai pemberontak, dan dengan Inggris dan Perancis yang ingin mencabut embargo senjata Uni Eropa ke Suriah guna membantu para pemberontak yang berupaya menggulingkan Presiden Bashar Al-Assad.
Sementara bantuan non-senjata Amerika bagi kelompok oposisi “mengarah ke penambahan”, para pejabat mengatakan mereka masih berupaya mencapai solusi politik bagi krisis Suriah yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun.