Dua pejabat tinggi Amerika Serikat kepada VOA minggu ini mengatakan pemerintahan Presiden Joe Biden sedang mempertimbangkan untuk memblokir impor dari negara miskin Nikaragua. Upaya tersebut dapat menjadi pukulan serius bagi perekonomian negara di Amerika Tengah itu.
Pertimbangan tersebut terkait dengan keberatan AS terhadap rezim Presiden Daniel Ortega yang semakin otoriter.
BACA JUGA: Polisi Nikaragua Menahan Uskup yang Kritik Presiden Ortega"Telah terjadi kemerosotan dramatis penghormatan terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan hak asasi manusia oleh rezim di Nikaragua, termasuk pemenjaraan para pemimpin demokratis, anggota oposisi politik, mahasiswa dan jurnalis," kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre pekan lalu.
"Pemerintahan Biden-Harris menganggap ini tidak bisa diterima dan mengecam tindakan-tindakan ini," tambahnya.
Menurut kantor perwakilan perdagangan, AS mengimpor sejumlah produk hampir senilai $4 miliar dari Nikaragua pada 2019. Impor utama AS dari Nikaragua termasuk pakaian, logam mulia, mesin, daging, kopi, dan gula. Masih belum jelas produk mana yang akan terpengaruh oleh keputusan yang akan dibuat itu.
Meski demikian, para analis mengatakan langkah tersebut akan berdampak besar, karena AS sejauh ini merupakan tujuan terbesar untuk barang-barang dari Nikaragua.
"Itu berarti pemangkasan yang signifikan dalam pendanaan rezim Ortega. Ini berarti lebih sedikit uang dalam sistem itu untuk membayar para kroni agar tetap berkuasa," kata Ryan Berg, seorang analis di Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) kepada VOA. [my/jm]