AS Pertimbangkan Kirim Pasukan Tambahan ke Timur Tengah

Jet tempur F/A-18E Super Hornet lepas landas dari geladak kapal induk USS Abraham Lincoln, 3 Mei 2019.

Koran Wall Street Journal melaporkan, Rabu (4/12), bahwa Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan untuk mengirim tambahan 14 ribu tentara lagi ke Timur Tengah dalam menghadapi ancaman Iran.

Rencana pengerahan pasukan itu mencakup "puluhan" kapal lebih banyak dan dua kali lipat jumlah pasukan yang ditambahkan ke pasukan AS di kawasan itu sejak awal tahun ini, kata harian itu, mengutip para pejabat AS yang tidak disebut namanya.

Dikatakan, Presiden Donald Trump dapat membuat keputusan tentang peningkatan pasukan itu paling awal bulan ini.

Seorang juru bicara Pentagon menolak mengomentari laporan itu kepada kantor berita AFP.

Langkah itu dilakukan setelah serangkaian serangan terhadap kapal-kapal kargo dan tanker, serangan pesawat nirawak dan rudal terhadap kilang minyak Saudi pada September yang diduga dilakukan oleh Iran.

Amerika telah meningkatkan kehadiran militernya di Teluk dan memperluas sanksi ekonomi pada negara itu yang meningkatkan ketegangan di seluruh wilayah.

Pada pertengahan November, kapal induk AS Abraham Lincoln berlayar melewati Selat Hormuz. Unjuk kekuatan AS itu bertujuan meyakinkan semua negara sekutu AS yang khawatir dengan ancaman Iran.

Pada Oktober, Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengumumkan, dua skuadron tempur dan tambahan baterai pertahanan rudal sedang dikirim ke Arab Saudi berjumlah sekitar 3.000 tentara baru.[ps/pp]