Sejumlah penasihat di pemerintahan Amerikah Serikat saat ini tengah berdebat untuk menentukan siapa yang akan memperoleh suntikan booster atau penguat COVID-19 yang telah diperbaharui, dan kapan suntikan tersebut akan diberikan.
Suntikan yang disempurnakan oleh Pfizer dan pesaingnya Moderna itu menjanjikan warga Amerika peluang untuk memperoleh perlindungan mutakhir pada tahap kritis berikutnya dari pandemi COVID-19 yang masih melanda hingga saat ini.
BACA JUGA: Laju Vaksinasi COVID-19 Menurun Hampir 50 Persen di Agustus 2022Amerika Serikat masih mencatat puluhan ribu kasus virus corona dan sekitar 500 kematian setiap harinya, dan angka itu diduga akan naik lagi pada musim gugur mendatang.
Namun, warga AS hinga kini masih bekum mengetahui tentang seberapa besar perlindungan yang akan mereka peroleh di tengah prediksi akan lonjakan kasus COVID itu. Pertanyaan lainnya juga menyeruak soal berapa lama seseorang harus menunggu untuk mendapatkan manfaat dari booster versi terbaru setelah mereka menerima vaksin penguat yang terakhir.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah memberi otorisasi suntikan vaksin gabungan, yang mencakup setengah dosis vaksin asli dan setengah dosis dari vaksin khusus untuk melawan varian omicron BA.4 dan BA.5. Kedua varian omicron terbaru itu menjadi penyebab hampir semua infeksi COVID-19 yang terjadi saat ini.
FDA memberi izin penggunaan booster baru itu berdasarkan hasil percobaan klinis dari resep vaksin yang telah dimodifikasi, termasuk percobaan suntikan yang dilakukan oleh perusahaan pembuat vaksin yang menarget varian omicron yang lebih awal, yang terbukti aman dan mampu meningkatkan antibodi untuk melawan virus.
Dibanding menunggu beberapa bulan lagi untuk memperoleh hasil yang lebih banyak dari pengujian terhadap manusia dalam penggunaan jenis vaksin untuk melawan varian BA.5, lembaga tersebut (FDA.red) menerima hasil pengujian yang dilakukan terhadap tikus di mana hasilnya memperlihatkan bahwa suntikan yang telah dimodifikasi itu mampu menghasilkan respons kekebalan yang baik.
BACA JUGA: Moderna Gugat Pfizer Terkait Paten Vaksin COVID-19“Kami mengukur tanggapan kekebalan dan kesimpulan efektivitasnya karena kami mengobservasi bahwa tanggapan kekebalan benar-benar berkorelasi dengan perlindungan terhadap penyakit,” kata Dr. Jacqueline Miller dari Moderna.
Penasihat dari Pusat Pengedalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mulai mempertimbangkan bagaimana sebaiknya memanfaatkan versi terbaru dari vaksin penguat itu. Keputusan akhir CDC merupakan langkah akhir sebelum program vaksinasi baru tersebut akan dimulai. [jm/ka]