Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan pihaknya sangat prihatin dan berduka atas peningkatan aksi bakar-diri di daerah-daerah Tibet Tiongkok, Rabu (5/12).
Sedikitnya 92 orang Tibet telah membakar diri di Tiongkok barat sejak tahun 2009, dan dalam bulan November saja dilaporkan telah terjadi 28 kasus bakar-diri. Peningkatan kasus tersebut terjadi bersamaan dengan penyelenggaraan beberapa rapat-rapat umum anti-Tiongkok dan tindakan pengamanan oleh pemerintah setempat.
Direktur Jenderal Departemen Luar Negeri Amerika Maria Otero mengatakan dalam pernyataan Rabu malam bahwa Beijing telah menanggapi protes itu dengan mengambil langkah memperketat pengawasan terhadap kebebasan beragama, berbicara, berkumpul dan perhimpunan warga Tibet. Kebijakan Beijing yang terlalu membatasi warga setempat tersebut dianggap telah memicu memburuknya ketegangan di wilayah itu.
Dia mengatakan para pejabat Amerika sudah mendesak para pejabat Tiongkok untuk memperbaiki kebijakan seperti pembatasan ibadah Budha Tibet, pengawasan biara, penahanan sewenang-wenang, penculikan, dan penggunaan pasukan keamanan terhadap para aktivis Tibet.
Otero menyerukan kepada pemerintah Tiongkok agar mengizinkan wartawan, diplomat, dan para peninjau lain akses yang tidak terbatas ke daerah-daerah Tibet Tiongkok, dimana Beijing sudah membatasi dengan ketat arus informasi.
Dia juga menyerukan kepada Tiongkok agar melakukan dialog dengan Dalai Lama atau para wakilnya tanpa pra-syarat.
Direktur Jenderal Departemen Luar Negeri Amerika Maria Otero mengatakan dalam pernyataan Rabu malam bahwa Beijing telah menanggapi protes itu dengan mengambil langkah memperketat pengawasan terhadap kebebasan beragama, berbicara, berkumpul dan perhimpunan warga Tibet. Kebijakan Beijing yang terlalu membatasi warga setempat tersebut dianggap telah memicu memburuknya ketegangan di wilayah itu.
Dia mengatakan para pejabat Amerika sudah mendesak para pejabat Tiongkok untuk memperbaiki kebijakan seperti pembatasan ibadah Budha Tibet, pengawasan biara, penahanan sewenang-wenang, penculikan, dan penggunaan pasukan keamanan terhadap para aktivis Tibet.
Otero menyerukan kepada pemerintah Tiongkok agar mengizinkan wartawan, diplomat, dan para peninjau lain akses yang tidak terbatas ke daerah-daerah Tibet Tiongkok, dimana Beijing sudah membatasi dengan ketat arus informasi.
Dia juga menyerukan kepada Tiongkok agar melakukan dialog dengan Dalai Lama atau para wakilnya tanpa pra-syarat.