Pejabat-pejabat Amerika Serikat dan Qatar sepakat untuk mencegah Iran menggunakan dana bantuan kemanusiaan $6 miliar, menyusul serangan dadakan kelompok militan Hamas ke Israel, kata laporan surat kabar Washington Post hari Kamis (12/10).
Uang itu telah ditransfer ke rekening Iran di Qatar melalui kesepakatan pertukaran tahanan AS-Iran yang diumumkan beberapa minggu lalu, di mana lima tahanan AS dibebaskan oleh Iran.
Namun, Washington Post melaporkan hari Kamis bahwa telah diambil keputusan untuk menghentikan sementara akses Iran ke dana tersebut, sementara Presiden AS Joe Biden menghadapi tekanan yang semakin besar menyangkut hal itu, mengingat kekhawatiran atas hubungan Iran dengan Hamas.
Teheran, yang mendukung Hamas secara finansial dan militer, berada di bawah pengawasan ketat sejak kelompok militan itu menerobos perbatasan ke Israel akhir pekan lalu.
Your browser doesn’t support HTML5
Serangan Hamas telah menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel. Kelompok itu juga menculik 150 orang saat melancarkan serangan dadakan pada hari Sabtu (7/10). Israel membalasnya dengan menghujani apa yang disebut sebagai target Hamas di Gaza dengan serangan udara dan artileri selama enam hari terakhir, menewaskan lebih dari 1.350 orang.
“Kami memiliki pengawasan ketat terhadap dana tersebut dan kami berhak membekukannya,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam konferensi pers di Tel Aviv hari Kamis.
Gedung Putih menambahkan dalam konferensi pers terpisah bahwa “setiap sen dari uang tersebut masih disimpan di sebuah bank di Qatar.”
“Belum satu sen pun dibelanjakan,” menurut Juru Bicara Keamanan Nasional AS John Kirby. Ia menambahkan, AS mengawasi dengan ketat rekening tersebut, namun menolak berspekulasi tentang “transaksi ke depan.”
Pejabat-pejabat AS sebelumnya mengatakan bahwa mereka belum menerima laporan intelijen yang menunjukkan bahwa Iran terlibat dalam perencanaan atau persiapan serangan Hamas.
Namun Wakil Menteri Keuangan AS Wally Adeyemo mengatakan kepada fraksi Demokrat di DPR AS bahwa dana Iran itu “tidak akan ke mana-mana dalam waktu dekat,” menurut laporan Washington Post, yang juga mengutip pernyataan yang pertama kali diterbitkan oleh Punchbowl.
Departemen Keuangan AS menolak menanggapi masalah tersebut.
Beberapa senator AS telah menyerukan pembekuan kembali pendapatan minyak Iran $6 miliar itu seiring berlanjutnya konflik.
Pemerintahan Biden bersikukuh bahwa dana tersebut dibatasi hanya untuk kebutuhan kemanusiaan. [rd/ka]