Presiden AS Barack Obama mendapat sambutan hangat di China, meskipun ada ketegangan dalam isu-isu seperti perdagangan, HAM, dan klaim wilayah China di Laut Cina Timur dan Selatan.
Presiden Barack Obama sadar bahwa ini bukan lawatan yang mudah. Hubungan antara kedua negara itu tegang, sebagian besar, karena kecurigaan China bahwa AS ingin membendung pertumbuhan China.
Presiden Barack Obama mengatakan Amerika menyambut baik tumbuhnya China sebagai negara yang makmur dan damai. Obama menyampaikan komentar itu dalam pidato kepada para pemimpin bisnis dalam KTT APEC di Beijing. Menepis kecurigaan China adalah tujuan utamanya.
Obama mengatakan, “AS menyambut baik bangkitnya China yang makmur, damai dan stabil. Saya ingin menekankan sekali lagi. Kami menyambut baik bangkitnya China yang makmur, damai dan stabil. Bahkan dalam beberapa dasawarsa ini, AS telah berupaya membantu mengintegrasikan China ke dalam ekonomi global. Itu bukan hanya demi kepentingan China, tetapi itu demi kepentingan terbaik AS dan dunia. Kami ingin China berkembang dengan baik.”
Memperdalam hubungan dengan China, kata Obama, berarti akan ada lebih banyak pekerjaan dan peluang bagi rakyat AS dan China. Pemimpin AS itu juga mengumumkan perjanjian baru untuk memperpanjang berlakunya visa bagi pelajar, pebisnis dan wisatawan.
“Berdasarkan perjanjian sekarang ini, visa antara kedua negara kita hanya berlaku setahun. Berdasarkan perjanjian baru, visa pelajar dan pertukaran akan diperpanjang sampai lima tahun. Visa bisnis dan turis akan diperpanjang sampai 10 tahun.”
10 tahun adalah masa berlaku terpanjang yang diizinkan dalam undang-undang Amerika. Pemerintah AS juga memperpanjang masa berlaku visa pelajar dan visa pertukaran dari satu sampai lima tahun. Perjanjian baru itu mulai berlaku 12 November.
Presiden Amerika itu tiba di Beijing hari Senin untuk lawatan yang dilakukan ketika hubungan Amerika-China sedang tegang karena berbagai isu mulai dari spionase cyber sampai HAM dan adanya kesan di kalangan pimpinan China bahwa Amerika, dengan meningkatkan kekuatan di Pasifik, berusaha membendung China.
Obama dijadwalkan mengadakan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping Selasa malam. Obama juga menggunakan lawatannya untuk menegaskan komitmen Amerika terhadap kawasan Asia-Pasifik. Ia menjamu para pimpinan kawasan di Kedutaan Besar Amerika hari Senin untuk pembicaraan mengenai zona perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) 12 negara, yang kontroversial karena tidak mencakup China dan menyaingi rencana China untuk membentuk zona perdagangan bebas di Asia.