AS Sangat Terganggu oleh Penangkapan Pegawai Konsulat di Turki

Marinir AS berjaga di atap konsulat AS di Istanbul, 18 Juli 2016, saat berlagsungnya upaya kudeta yang gagal melawan pemerintah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di negara itu. (Foto: dok).

Amerika Serikat mengatakan “sangat prihatin” dengan pihak berwenang di Turki yang menangkap seorang pegawai lokal konsulat Amerika di Istanbul.

Laporan media Turki mengatakan karyawan tersebut, yang diidentifikasi dengan inisial M.T., dituduh “berusaha menggulingkan pemerintah yang konstitusional dan pemerintah Turki," dan diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang diasingkan.

Misi diplomatik Amerika untuk Turki mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Kamis (5/10) bahwa pihaknya percaya tuduhan tersebut “sepenuhnya tanpa dasar." Misi itu lebih lanjut berkeberatan dengan cara penanganan kasus tersebut, dan mengungkapkan keprihatinan atas apa yang dikatakannya bahwa sumber-sumber pemerintah Turki membocorkan informasi dan membiarkan karyawan tersebut diadili oleh media dan bukan oleh pengadilan.

Turki menuduh Gulen, yang tinggal di Amerika Serikat, mendalangi usaha kudeta yang gagal pada Juli 2016.

Pemerintah Turki telah memenjarakan 50.000 orang dalam tindakan keras yang juga termasuk memecat puluhan ribu pegawai pemerintah dan memberangus lebih dari 100 media.

Gulen membantah tudingan oleh pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan itu. [lt]