Pentagon, Jumat (3/2), mengatakan sebuah balon mata-mata China terpantau di atas wilayah udara Amerika Latin, sehari setelah balon serupa terlihat di langit Amerika Serikat (AS). Hal tersebut telah mendorong pembatalan lawatan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Beijing.
Pentagon mengatakan balon pertama saat ini sedang terbang mengarah ke timur di atas Amerika Serikat bagian tengah. Departemen Pertahan AS menambahkan bahwa balon itu tidak ditembak jatuh karena alasan keamanan.
Juru bicara Pentagon Pat Ryder, Jumat (3/2) malam, mengatakan: "Kami melihat laporan tentang sebuah balon yang transit di Amerika Latin."
Sebuah balon, yang diyakini AS sebagai balon mata-mata, seperti yang terlihat dari Laurel, Montana, AS. 1 Februari 2023. (Foto: Michael Alverson via REUTERS)
"Kami saat ini menilai balon itu adalah balon pengintai China lainnya," tambahnya, tanpa menyebutkan lokasi persisnya.
Beberapa saat sebelum keputusan Blinken untuk membatalkan perjalanannya, China mengeluarkan pernyataan penyesalan atas terjadinya insiden balon pertama.
Namun, pemerintahan Presiden Joe Biden menggambarkannya sebagai "balon pengawasan" yang dapat bermanuver.
Dalam pembicaraan melalui telepon dengan pejabat senior China Wang Yi, Biden "menjelaskan kehadiran balon pengintai ini di wilayah udara AS jelas pelanggaran terhadap kedaulatan AS dan hukum internasional. Tindakan itu tidak bertanggung jawab."
Namun, Blinken memberi tahu Wang "Amerika Serikat berkomitmen untuk hubungan diplomatik dengan China dan bahwa saya berencana untuk mengunjungi Beijing ketika kondisinya memungkinkan."
BACA JUGA: AS Tunda Kunjungan Blinken ke China pasca Penemuan Balon Mata-mata
“Langkah pertama adalah mengeluarkan aset pengawasan dari wilayah udara kami. Itulah yang kami fokuskan,” kata Blinken kepada wartawan.
Menurut kantor berita negara China Xinhua, Wang mengatakan keduanya membahas insiden itu "dengan tenang dan profesional."
Blinken akan menjadi diplomat tinggi AS pertama yang akan mengunjungi China sejak Oktober 2018. Lawatan tersebut menandakan mencairnya ketegangan antara dua negara menyusul gesekan intens di bawah mantan presiden Donald Trump.
Bulan lalu, Blinken mengatakan dia akan menggunakan perjalanan itu untuk membantu membangun "pagar" untuk mencegah hubungan menjadi konflik habis-habisan. [ah/rs]