Amerika Serikat (AS) "tidak akan menoleransi" larangan efektif China atas pembelian cip memori Micron Technology, Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo, Sabtu (27/5), mengatakan Washington akan bekerja sama dengan pihak sekutu untuk mengatasi "paksaan ekonomi" tersebut.
Raimondo mengatakan dalam konferensi pers setelah pertemuan para menteri perdagangan dalam pembicaraan Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik (Indo-Pacific Economic Framework/IPEF) yang dipimpin AS bahwa Washington "dengan tegas menentang" tindakan China terhadap Micron.
Langkah tersebut "menargetkan satu perusahaan AS tanpa dasar apa pun, dan kami melihatnya sebagai pemaksaan ekonomi yang sederhana dan sederhana dan kami tidak akan menoleransinya, kami juga tidak berpikir itu akan berhasil,” tukasnya.
Regulator dunia maya China mengatakan pada 21 Mei bahwa Micron, produsen cip memori AS terbesar, gagal dalam tinjauan keamanan jaringannya. Beijing menyebut akan memblokir operator infrastruktur utama untuk membeli dari perusahaan tersebut.
BACA JUGA: Perusahaan Asing di China Hadapi Pengawasan dan Tekanan yang Meningkat TajamLangkah itu dilakukan sehari setelah para pemimpin negara-negara maju kelompok tujuh (G7) menyetujui inisiatif baru untuk melawan paksaan ekonomi oleh China, sebuah keputusan yang dicatat oleh Raimondo.
"Seperti yang kami katakan di G7 dan seperti yang telah kami katakan secara konsisten, kami terlibat erat dengan para mitra untuk mengatasi tantangan khusus ini dan semua tantangan yang terkait dengan praktik non-pasar China,” tutur Raimondo.
Raimondo juga mengangkat masalah Micron dalam pertemuan yang diselenggarakan pada Kamis (25/5) dengan Menteri Perdagangan China, Wang Wentao.
Dia juga mengatakan perjanjian IPEF tentang rantai pasokan dan pilar pembicaraan lainnya akan konsisten dengan investasi AS dalam Undang-Undang CHIPS senilai $52 miliar untuk mendorong produksi semikonduktor di AS.
“Investasi di CHIPS Act adalah untuk memperkuat dan meningkatkan produksi semikonduktor dalam negeri kami. Karena itu, kami menyambut baik partisipasi dari perusahaan yang ada di negara-negara IPEF, jadi kami berharap perusahaan dari Jepang, Korea, Singapura, dll, akan berpartisipasi dalam pendanaan CHIPS Act," kata Raimondo. [ah/ft]