AS Serukan Perusahaan Teknologi 'Lakukan Sesuatu' tentang AI

Jen Easterly, direktur Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA).

Para ilmuwan dan pejabat tinggi perusahaan-perusahaan teknologi memperingatkan bahwa artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan bisa mengarah ke punahnya umat manusia. Menanggapi itu, direktur badan keamanan dunia maya terkemuka Amerika meminta agar mereka bertindak.

"Jika kalian benar-benar berpikir bahwa AI bisa menyebabkan punahnya umat manusia, mari kita bersatu dan melakukan sesuatu untuk mencegahnya," kata Jen Easterly, direktur Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA), Rabu (31/5). Ia berbicara dalam acara Axios News Shapers di Washington.

Komentar Easterly datang hanya sehari setelah lebih dari 350 peneliti dan eksekutif teknologi mengeluarkan peringatan satu kalimat tentang bahaya AI. “Mengurangi risiko kepunahan akibat AI seharusnya menjadi prioritas global bersama risiko skala sosial lainnya seperti pandemi dan perang nuklir,” kata mereka dalam postingan di situs web Center for AI Safety.

BACA JUGA: Pelopor Kecerdasan Buatan Sebut Ancaman AI 'Lebih Mendesak' daripada Perubahan Iklim

Mereka yang menandatangani peringatan itu antara lain pendiri kedua dan CEO OpenAI, perusahaan pendiri Chat GPT, kepala teknologi Microsoft, CEO lab penelitian AI Google, dan Geoffrey Hinton, yang kerap disebut "bapak kecerdasan buatan".

Hinton berhenti dari pekerjaannya di Google pada awal Mei. Ia berfokus memperingatkan orang lain akan bahaya AI. Pejabat-pejabat pemerintah Amerika, seperti Easterly dari CISA, juga telah memperingatkan akan bahaya AI. [ka/lt]