AS Setujui Vaksin Pfizer untuk Remaja

Lauren Borenstein, 16 tahun, menerima suntikan vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech di Skippack Pharmacy, di Schwenksville, Pennsylvania, 3 Maret 2021.

Badan Urusan Pangan dan Obat-Obatan Amerika Serikat (Food and Drugs Administration/FDA), Senin (10/5), mengeluarkan otorisasi vaksin COVID-19 yang dikembangkan Pfizer-BioNTech untuk digunakan oleh remaja berusia paling muda 12 tahun. Langkah itu memperluas kelompok warga yang memenuhi syarat untuk divaksinasi.

FDA mengatakan vaksin itu aman dan efektif bagi remaja berusia 12-15 tahun. Sebelumnya vaksin yang sama tersedia untuk penggunaan darurat bagi anak berusia 16 tahun dan yang lebih tua.

“Langkah hari ini memungkinkan populasi yang lebih muda untuk mendapat perlindungan dari COVID-19, membuat kita semakin dekat untuk memulai kembali kehidupan normal dan mengakhiri pandemi ini,” ujar penjabat komisioner sementara FDA Janet Woodcock dalam sebuah pernyataan.

Vaksin Pfizer ini adalah vaksin pertama di Amerika yang disetujui untuk orang yang berusia lebih muda. Persetujuan itu diberikan ketika pejabat-pejabat Amerika berupaya memvaksinasi lebih banyak warga dan tampaknya akan mendorong jutaan siswa SMP dan SMA untuk mencoba divaksinasi sebelum kembali ke sekolah pada musim gugur nanti.

Meskipun anak-anak yang terjangkit COVID-19 umumnya hanya memiliki gejala ringan atau bahkan tanpa gejala sama sekali, mereka masih dapat menularkan virus itu pada orang lain.

Pfizer pada Maret lalu merilis hasil kajian pendahuluan dari uji coba vaksin yang melibatkan lebih dari 2.000 sukarelawan berusia 12-15 tahun. Uji coba itu menunjukkan tidak satu pun remaja yang telah divaksinasi penuh mengidap COVID-19 atau mengalami efek samping yang serius. [em/mg/pp]