Amerika Serikat dalam beberapa hari ke depan akan membebankan biaya ekonomi pada Rusia atas referendum "palsu" yang digelarnya di wilayah Ukraina yang diduduki, kata Departemen Luar Negeri AS pada Rabu (28/9).
Juru bicara Departemen Luar Negeri, Ned Price, mengatakan kepada wartawan bahwa AS bersama sekutu dan mitra akan terus berusaha "lebih menekan Rusia."
BACA JUGA: Apple App Store Hapus Jejaring Sosial Rusia VKontakteJuru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre menambahkan bahwa langkah-langkah itu akan mencakup hukuman pada individu dan entitas, di dalam dan di luar Rusia, yang mendukung aneksasi.
Rusia, pada Rabu, menyatakan siap mencaplok wilayah Ukraina, dengan merilis apa yang disebut hasil penghitungan suara yang menunjukkan dukungan di empat provinsi yang sebagian diduduki untuk bergabung dengan Rusia.
Tindakan tersebut menuai kecaman. Pihak Kyiv dan Barat menyebutnya sebagai referendum palsu ilegal yang diadakan di bawah todongan senjata.
BACA JUGA: PBB Serukan Pembebasan Demonstran yang Menentang Wajib Militer RusiaPihak berwenang yang didukung Rusia mengklaim telah melakukan referendum selama lima hari di sejumlah provinsi yang membentuk sekitar 15 persen dari wilayah Ukraina.
Presiden Vladimir Putin akan mengumumkan pencaplokan itu dalam pidatonya dalam beberapa hari, lebih dari seminggu sejak dia mendukung pelaksanaan referendum tersebut, memerintahkan mobilisasi militer di dalam negeri dan mengancam akan menggunakan senjata nuklir jika perlu demi mempertahankan Rusia. [ka/jm]