Amerika Serikat diperkirakan akan segera mengumumkan bantuan keamanan tambahan hingga $750 juta ke Ukraina sementara pemimpin Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta lebih banyak bantuan untuk memukul mundur pasukan Rusia.
Seorang pembantu senior kongres mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa sementara paket terakhir masih dalam pembahasan, paket itu kemungkinan akan mencakup sistem artileri berat darat, termasuk howitzer.
Seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan pasukan Ukraina telah menerima “sejumlah besar” dari 100 yang disebut drone switchblade, yang dilengkapi dengan hulu ledak penghancur tank, yang dijanjikan sebagai bagian dari paket bantuan keamanan senilai $300 juta sebelumnya.
Drone selebihnya diharapkan tiba di Ukraina sekitar minggu depan, seperti juga rudal anti-tank Javelin tambahan.
Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada hari Selasa (12/4) “menegaskan komitmen mereka untuk terus memberikan bantuan keamanan dan kemanusiaan ke Ukraina dalam menghadapi kekejaman yang sedang berlangsung oleh Rusia,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Biden juga meningkatkan retorikanya terhadap Rusia, menuduh Presiden Vladimir Putin merekayasa “genosida” di Ukraina.
“Anggaran keluarga Anda, kemampuan Anda untuk mengisi tangki Anda, tidak satu pun dari itu harus bergantung pada apakah seorang diktator yang menyatakan perang dan melakukan genosida di belahan dunia lain,” kata Biden dalam kunjungan ke negara bagian Iowa untuk mempromosikan sebuah program bantuan untuk menurunkan harga bensin.
BACA JUGA: Putin Sebut Pembicaraan Damai dengan Ukraina Temui Jalan Buntu, Remehkan Sanksi BaratPresiden Biden kemudian membela keputusannya untuk melabeli tindakan Rusia sebagai genosida ketika dia berbicara dengan para wartawan sebelum menaiki pesawat Air Force One.
“Saya menyebutnya genosida karena semakin jelas bahwa Putin berusaha menghapus gagasan untuk bisa menjadi orang Ukraina, dan buktinya semakin banyak,” kata Biden.
“Kami akan mempersilakan ahli hukum memutuskan secara internasional apakah itu memenuhi syarat atau tidak, tetapi bagi saya tampaknya seperti itu,” tambahnya.
Biden telah berulang kali mengkritik Putin, dan secara terbuka menyebutnya sebagai “penjahat perang” dan menuntut agar Putin diadili setelah bukti kekejaman ditemukan di Bucha, pinggiran Ibu Kota Ukraina, Kyiv. [lt/ab]