Amerika Serikat dan Meksiko, pada Senin (17/10), mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan resolusi PBB yang akan mengesahkan "misi bantuan internasional" untuk membantu meningkatkan keamanan di Haiti yang tengah dilanda krisis.
Misi ini diperlukan sehingga bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan bisa dikirimkan kepada jutaan warga Haiti yang membutuhkan, dan jika diperlukan dengan mandat penggunaan pasukan militer.
BACA JUGA: 98 Migran Diselamatkan dari Kapal di Pantai FloridaDuta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, menyampaikan pengumuman itu pada pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB ketika ribuan orang di seluruh Haiti berdemonstrasi di berbagai tempat menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Ariel Henry pada Senin. Demonstrasi itu terjadi pada hari ketika negara itu memperingati kematian Jean-Jacques Dessalines, seorang budak yang menjadi pemimpin republik warga kulit hitam pertama di dunia.
Duta Besar Greenfield mengatakan misi "non-PBB" yang diusulkan itu akan dibatasi dalam waktu dan ruang lingkupnya dan dipimpin oleh "negara mitra" yang tidak disebutkan namanya namun memiliki "pengalaman yang cukup dan diperlukan agar upaya semacam itu efektif."
Ia mengatakan resolusi yang sedang digarap itu merupakan "tanggapan langsung" terhadap permintaan yang dilayangkan oleh perdana menteri Henry dan Dewan Menteri Haiti pada 7 Oktober lalu di mana mereka meminta bantuan internasional guna membantu memulihkan keamanan dan mengurangi krisis kemanusiaan di Haiti.
Resolusi tersebut juga mewakili satu pilihan dalam sebuah surat Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kepada Dewan Kemanan pada 9 Oktober yang menyerukan pengerahan pasukan aksi cepat oleh satu atau beberapa negara anggota PBB untuk membantu Polisi Nasional Haiti.
BACA JUGA: AS, Kanada Antar Kendaraan Bersenjata ke Polisi HaitiHaiti telah dicengkeram oleh inflasi yang menyebabkan kenaikan harga pangan dan bahan bakar, dan semakin memperparah demonstrasi yang telah membawa masyarakat pada titik nadir. Sejak bulan lalu, kehidupan sehari-hari di Haiti mulai lepas kendali hanya beberapa jam setelah perdana menteri mengatakan subsidi bahan bakar akan dihilangkan yang menyebabkan harga komoditas berlipat ganda.
Geng-geng kriminal memblokir pintu masuk ke terminal bahan bakar Varreux, yang menyebabkan kelangkaan bahan bakar yang parah pada saat sejumlah harga komoditas melonjak tajam. Kondisi tersebut membuat bahan makanan dan bahan bakar tidak terjangkau oleh sebagian besar warga Haiti. Kini, negara yang sedang mencoba untuk menangani perebakan kolera itu juga mengalami krisis air bersih. [my/lt]