Ada bukti yang berkembang bahwa serangan pesawat tak berawak dan rudal terhadap ladang minyak Arab Saudi berasal dari Iran.
Pemberontak Houthi di Yaman, yang didukung oleh Iran, awalnya mengklaim bertanggung jawab atas serangan pada Sabtu (14/9), yang menghancurkan separuh dari produksi minyak negara itu. Tetapi pejabat AS mengatakan bukti yang ada menunjukkan itu tidak mungkin.
"Asumsi kita yang masuk akal adalah ini bukan berasal dari Yaman atau Irak," kata seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) kepada VOA pada Selasa (17/9). Ia menambahkan tim forensik AS sedang bekerja sama dengan Saudi untuk memeriksa sisa-sisa rudal.
"Menurut kami bukti akan sangat meyakinkan," kata pejabat itu.
Dalam kesempatan terpisah, pejabat AS lainnya mengatakan bukti yang sudah dikumpulkan bersifat konklusif dan merujuk langsung pada Iran.
BACA JUGA: Trump: Iran Kemungkinan Dalangi Serangan Terhadap AramcoPara pejabat yang tidak disebutkan namanya kepada jaringan televisi NBC News Selasa, mengatakan lebih dari 20 pesawat tanpa awak dan rudal yang digunakan dalam serangan terhadap fasilitas minyak Saudi diluncurkan dari Iran.
Pejabat lain mengatakan kepada CBS News sekurangnya satu dari rudal itu melintasi ruang udara Kuwait ketika mengarah ke selatan menuju Arab Saudi, sementara kantor berita Reuters mengutip para pejabat yang mengatakan serangan itu berasal dari Iran barat daya.
Para pejabat juga mengatakan para penyelidik sedang memeriksa mekanisme penuntun rudal yang ditemukan di Arab Saudi dan sebagian besar rudal jelajah utuh yang tampaknya gagal mencapai target yang dituju.
BACA JUGA: Serangan Terhadap Fasilitas Minyak Saudi Kacaukan ProduksiKetua Kepala Staf Gabungan AS Joseph Dunford, kepada wartawan di London, mengatakan serangan hari Sabtu tampak berbeda dari yang sebelumnya dilakukan oleh pemberontak Houthi Yaman.
Ia mengatakan AS tidak memiliki gambaran lebih jauh mengenai serangan-serangan itu namun selain tim forensik, Washington memberikan dukungan tambahan pada Riyadh dan menyerahkan Arab Saudi membuat penilaian mereka sendiri.
Meskipun kesimpulan meningkat dari banyak pejabat AS, Selasa, Iran terus membantah peran apa pun dalam serangan itu. [my/pp]