Gedung Putih mengatakan hubungan Amerika Serikat dan Inggris tidak terpengaruh oleh kepribadian seseorang, termasuk siapa saja yang jadi menteri luar negeri Inggris.
Juru bicara Josh Earnest menjawab pertanyaan tentang bagaimana sikap pemerintahan Obama tentang penunjukan Boris Johnson sebagai menlu oleh Perdana Menteri Inggris Theresa May.
Johnson adalah seorang tokoh politik yang kontroversial. Ia mantan walikota London yang memimpin kampanye 'Brexit' atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Dia mengecam keras Presiden AS Barak Obama karena menganjurkan warga Inggris agar tetap bertahan dalam Uni Eropa.
Obama menelpon PM May Kamis (14/7) dan memberi ucapan selamat, serta mengulangi komitmennya untuk mempererat hubungan AS-Inggris. Earnest mengatakan, Gedung Putih yakin, hubungan khusus Amerika dan Inggris akan bertambah kuat, terlepas dari siapa pribadi-pribadi yang memimpin.
Johnson menulis sebuah artikel yang kontroversial baru-baru ini, yang mengatakan bahwa garis turunan Obama dari Kenya, serta riwayat kolonial Inggris di Afrika, memicu sikap anti Inggris dari Presiden Amerika itu. [jm]