Agen federal AS menangkap empat pria Florida pada Selasa (14/2) sehubungan dengan pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise pada Juli 2021, sehingga jumlah orang di Amerika Serikat yang menghadapi dakwaan atas komplotan tersebut menjadi 11 orang.
Menyusul penangkapan pada pagi hari, dewan juri federal di Florida mengembalikan dakwaan yang menuntut semua 11 orang dengan berbagai kejahatan terkait pembunuhan Moise di kediamannya di Ibu Kota Haiti Port-au-Prince pada 7 Juli 2021.
Pembunuhan, yang dilakukan oleh tentara bayaran Kolombia yang diduga direkrut oleh sekelompok orang Haiti dan Haiti Amerika yang berusaha untuk menggulingkan Moise itu telah menjerumuskan Haiti ke dalam kekacauan politik yang parah.
Pihak berwenang Haiti telah melakukan puluhan penangkapan dalam kasus tersebut, tetapi penuntutan dilaporkan terhenti di tengah ancaman pembunuhan terhadap para hakim setempat.
BACA JUGA: AS Dakwa Tersangka Pembunuh Presiden HaitiPihak berwenang AS, yang khawatir bahwa rencana pembunuhan itu dibuat di wilayah AS, telah mengambil sikap yang lebih agresif untuk menangkap para pelakunya. Bulan lalu, otoritas Haiti memindahkan empat tersangka utama ke AS untuk diadili. Di antaranya: seorang warga negara ganda Haiti-Amerika yang ingin menggantikan Moise.
Keempat pria yang ditangkap itu telah diidentifikasi sebagai Arcángel Pretel Ortiz, warga negara Kolombia dan penduduk tetap AS di Miami; Antonio Intriago, seorang pengusaha Venezuela dan penduduk tetap AS di Miami; Walter Veintemilla, seorang warga negara AS yang berasal dari Ekuador yang tinggal di Weston, Florida; dan Frederick Bergmann, seorang warga negara AS yang tinggal di Tampa, Florida.
Dalam tuntutan, jaksa penuntut mengatakan bahwa Ortiz, yang bertugas sebagai informan FBI untuk masalah yang tidak terkait, mengatur pertemuan antara FBI dan para konspirator lainnya pada April 2021 di mana mereka berusaha menarik agen FBI “untuk berdiskusi tentang perubahan rezim di Haiti.” Tuntutan itu mengatakan, “Sebagai tanggapan, seorang agen FBI mengatakan kepada orang-orang tersebut, pada dasarnya, FBI tidak dapat membantu mereka karena Haiti harus menyelesaikan masalah politiknya sendiri.” [lt/ab]