Dalam sebuah pernyataan yang tampaknya ditujukan ke China, Menteri Pertahanan AS Ash Carter, Selasa, mengatakan, Amerika masih berkomitmen untuk mempertahankan kebebasan bernavigasi di Laut China Selatan.
Carter mengatakan, Amerika telah berulangkali mengatakan, Amerika akan terbang, berlayar dan beroperasi di mana pun hukum internasional membolehkannya. Amerika, katanya, akan melakukan itu kapan pun dan di mana pun, termasuk di Kutub Utara, jalur pelayaran laut atau bahkan di Laut China Selatan.
Carter mengeluarkan pernyataan tersebut setelah ia dan Menteri Luar negeri AS John Kerry menuntaskan perundingan mereka dengan sejawat-sejawat mereka dari Australia mengenai berbagai isu.
China, Filipina, Vietnam, Taiwan, Malaysia dan Brunei memiliki klaim yang saling tumpang tindih di Laut China Selatan, namun China memiliki klaim yang paling luas di jalur perairan yang sibuk itu.
Beijing juga telah membangun serangkaian pulau buatan dan baru-baru ini menyelesaikan pembangunan dua landasan pacu di kepulauan tersebut yang mampu menangani pesawat-pesawat militer.
Tiongkok, Jumat lalu, mengeluarkan peringatan yang menentang prilaku provokatif di Laut China Selatan, sebuah pernyataan yang tampaknya ditujukan ke Amerika.
Peringatan itu muncul menyusul laporan-laporan yang menyebutkan Amerika sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan kapal-kapal perangnya ke sebuah kawasan laut di sekitar pulau-pulau buatan yang diklaim China sebagai wilayahnya.
Carter menolak untuk membantah atau mengukuhkan laporan itu, namun mengatakan negara-negara di kawasan itu menginginkan interaksi yang lebih sering dengan Amerika dan angkatan lautnya. [ab]