Laporan bahwa Rusia terkait kudeta yang terjadi Burkina Faso pada pekan ini sampai ke markas besar militer Amerika Serikat (AS) Pentagon. Namun, pejabat-pejabat dari Departemen Pertahanan AS menolak mengatakan apakah tuduhan itu benar atau tidak.
Tentara Burkina Faso tampil di televisi nasional pada Senin (24/1) malam, mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menggulingkan Presiden Roch Kabore akibat dari "situasi keamanan yang terus memburuk yang mengancam fondasi Burkina Faso."
BACA JUGA: Sekjen PBB: Kudeta Militer Burkina Faso 'Tak Dapat Diterima'Sehari kemudian, Alexander Ivanov, perwakilan resmi pelatih militer Rusia di Central African Republic (Republik Afrika Tengah), merilis pernyataan yang menawarkan pelatihan kepada pasukan militer Burkinabe. Sejak 2017, Republik Afrika Tengah telah merekrut tentara bayaran dari Grup Wagner di Rusia untuk membantu sektor keamanan mereka.
“Departemen Pertahanan mengetahui tuduhan bahwa Grup Wagner yang didukung Rusia mungkin berada di balik kudeta militer di Burkina Faso,” kata juru bicara Departemen Pertahanan Cindi King kepada VOA, pada Kamis (27/1). Tetapi Pentagon tidak mengatakan apakah tuduhan itu benar atau tidak.
Pertanyaan VOA yang dikirim melalui email ke Kedutaan Besar Rusia di Washington dan Kedutaan Besar Burkina Faso di Washington, untuk menanggapi isu kudeta tersebut belum mendapatkan balasan. [ka/lt]