Serangan udara AS telah menewaskan puluhan militan Negara Islam di dua kamp militan itu di barat daya kota Sirte, Libya. Operasi tersebut diluncurkan hanya beberapa jam sebelum Presiden Barack Obama meninggalkan jabatannya.
Pada tengah malam, dua pembom B-2 meninggalkan AS menuju Libya. Target mereka: militan Negara Islam, yang terlihat membawa senjata di sebuah kamp sekitar 45 kilometerdi selatan Sirte, bekas kubu kelompok itu yang sekarang di bawah kendali pemerintah Libya.
Menteri Pertahanan AS Ashton Carter kepada wartawan di Pentagon kelompok itu termasuk komplotan eksternal yang mengancam sekutu AS di Eropa.
Para pejabat Pentagon mengatakan serangan terhadap militan Negara Islam Rabu malam (18/1) itu, menggarisbawahi tekad Amerika untuk mengalahkan kaum ekstremis. Ini juga mengirimkan pesan yang berkelanjutan dari tim pertahanan Amerika pada masa transisi pemerintahan di Washington. [as/ab]