AS Tolak Teken Surat yang Mungkinkan DK PBB Bahas Situasi HAM di Korut

Presiden AS Donald Trump berjabat tangan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat mereka bertemu di zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, di Panmunjom, Korea Selatan, 30 Juni 2019. (Foto: Reuters / Kevin Lamarque)

Amerika telah mengubah pikirannya dan kini menolak untuk menandatangani surat yang akan memungkinkan Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan Selasa, membahas situasi HAM di Korea Utara, kata para diplomat Senin (9/12).

Tanpa dukungan Amerika, Eropa dan negara-negara lain yang menginginkan badan paling kuat PBB itu membahas HAM Korea Utara, maka badan itu tidak dapat melanjutkannya karena kurang satu suara dari minimum sembilan suara yang diperlukan untuk "menyetujui", kata para diplomat yang tidak mau menyebutkan namanya.

BACA JUGA: Korea Utara Ancam akan Lanjutkan Uji Coba Rudal Jarak Jauh

Duta Besar Korea Utara, Kim Song, mengirim surat kepada 14 anggota dewan kecuali AS hari Rabu lalu, memperingatkan bahwa mengadakan pertemuan tentang HAM akan menjadi "provokasi serius lainnya" yang dihasilkan dari "kebijakan Amerika yang bermusuhan". Kim mengatakan, pertemuan akan meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea dan Korea Utara akan menanggapinya dengan keras.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS, ditanyai tentang pertemuan HAM itu, mengatakan, wakil Amerika di PBB akan mengupayakan diskusi dewan minggu ini termasuk “laporan komprehensif terbaru tentang perkembangan di semenanjung Korea, termasuk peluncuran rudal baru-baru ini dan kemungkinan meningkatnya provokasi'' oleh Korea Utara.

Korea Utara telah melakukan 13 peluncuran rudal balistik sejak Mei dan hari Minggu negara itu mengatakan, telah melakukan uji coba yang sangat penting di lokasi peluncuran roket jarak jauhnya. Ini memicu spekulasi luas bahwa pengujian itu adalah untuk mengetes mesin baru untuk peluncuran roket ke ruang angkasa atau rudal jarak jauh. [ps/ii]