AS Tuduh Taliban Rencanakan Pembunuhan di Afghanistan

  • Ayaz Gul

Petugas keamanan Afghanistan memeriksa lokasi serangan bom di Kabul, Afghanistan, Sabtu, 26 Desember 2020. (Foto: AP / Rahmat Gul)

AS menuduh Taliban berada di balik pembunuhan beberapa tokoh baru-baru ini di Afghanistan. AS mendesak kelompok pemberontak itu untuk menghentikan kekerasan "demi suksesnya perdamaian."

Tuduhan Senin (4/1) itu dijatuhkan beberapa jam setelah Taliban menuduh pasukan AS melancarkan serangan udara terhadap wilayah-wilayah yang dikuasai pemberontak, melanggar perjanjian bilateral 2020 yang bertujuan mengakhiri perang Afghanistan yang telah berlangsung lama.

Kontroversi itu terjadi ketika para pemimpin pemberontak dan wakil-wakil pemerintah Afghanistan yang didukung AS dijadwalkan bertemu di Qatar pada Selasa (5/1) untuk perundingan perdamaian putaran berikutnya.

Seorang juru bicara pasukan AS di Afghanistan menolak tuduhan bahwa mereka melanggar perjanjian dengan Taliban.

Kolonel Sonny Leggett menekankan dalam pernyataan Senin (4/1) bahwa militer AS telah "jelas dan konsisten" dalam tekadnya untuk membela pasukan keamanan Afghanistan untuk melawan serangan Taliban.

Ini pertama kalinya AS menyalahkan Taliban atas berbagai serangan di ibukota Afghanistan, Kabul, dan tempat lain di negara Asia Selatan yang dilanda konflik itu. Kebanyakan serangan itu belum diklaim oleh pihak mana pun.

Kekerasan dalam dua bulan belakangan telah menewaskan sedikitnya lima jurnalis, seorang wakil gubernur provinsi, aktivis masyarakat sipil dan seorang pengamat pemilu terkemuka.

Militan ISIS telah mengklaim tanggung jawab sebagian serangan, meskipun pemerintah Afghanistan telah menuduh Taliban berada di balik keseluruh pembunuhan itu. [vm/ ]