AS Tuduh Tiongkok Tingkatkan Ketegangan di Laut China Selatan

AS menuduh Tiongkok meningkatkan ketegangan di Laut China Selatan dengan menempatkan pasukan militer di kawasan tersebut.

Amerika prihatin dengan meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan dan terus memantau perkembangan situasi dengan cermat.
Amerika Serikat menuduh Tiongkok meningkatkan ketegangan dengan menempatkan pasukan militer (garnisun) baru di Laut China Selatan dan menyerukan agar semua pihak yang bertikai di perairan yang disengketakan itu untuk menahan diri.

Pekan lalu, pemerintah Tiongkok mengumumkan sedang membangun kota kecil Sansha di sebuah pulau dalam jajaran kepulauan Paracel, Laut China Selatan. Pernyataan itu ditindaklanjuti dengan penempatan garnisun baru. Penempatan garnisun baru itu membuat marah Vietnam dan Filipina yang menuduh Beijing melakukan intimidasi.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Patrick Ventrell, Jumat, mengatakan, Amerika prihatin dengan meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan dan terus memantau perkembangan situasi dengan cermat.

Ventrell mengatakan, perubahan tingkat administratif kota Sansha dan penempatan garnisun militer Tiongkok di kawasan yang disengketakan berpotensi meningkatkan risiko ketegangan lebih lanjut di kawasan itu. Karena itu, katanya, Amerika mendesak semua pihak untuk mengambil langkah untuk meredakan ketegangan.

Tiongkok mengklaim menguasai sebagian besar Laut China Selatan, namun Brunei, Malaysia, Taiwan, Filipina dan Vietnam juga mengklaim sebagian di antaranya.