Bertepatan dengan kunjungan presiden Ukraina, pemerintah Amerika Serikat pada Kamis (21/9) mengumumkan akan mengirimkan tambahan bantuan senjata senilai $355 juta dolar, termasuk rudal, roket dan peluru artileri, ke Kyiv untuk membela diri dalam perang melawan Rusia.
Setelah singgah di gedung kongres Capitol Hill dan Pentagon pada Kamis, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengadakan pembicaraan di Gedung Putih dengan Presiden Joe Biden yang mengatakan bahwa hanya Rusia yang menghalangi perdamaian di Ukraina.
“Rusia berharap sekali lagi menggunakan musim dingin sebagai senjata melawan rakyat Ukraina. Namun seperti yang saya diskusikan dengan Presiden Zelenskyy, rakyat Ukraina bersiap menghadapi perjuangan ke depan. Dan Amerika Serikat akan terus mendukung mereka,” kata Biden.
Presiden Ukraina menyampaikan apresiasinya atas paket terbaru bantuan militer Amerika Serikat tersebut.
BACA JUGA: Zelenskyy kepada Kongres AS: Tanpa Bantuan AS, Ukraina akan Kalah Perang“Ini adalah apa yang dibutuhkan tentara kami saat ini,” ujarnya.
Zelensky juga telah mendorong Amerika Serikat untuk memasok militernya dengan rudal jarak jauh yang mampu menyerang wilayah di belakang garis depan Rusia. Senjata-senjata tersebut, yang dikenal sebagai Army Tactical Missile System (ATACMS), tidak ada dalam pasokan terbaru ini.
Sementara itu, beberapa anggota parlemen dari Partai Republik mengatakan mereka tidak ingin memberikan tambahan bantuan militer dan kemanusiaan sebesar $24 miliar untuk Ukraina, mengingat kurangnya kemajuan signifikan yang dicapai oleh tentara Ukraina dalam melawan Rusia. Sebelumnya, Zelenskyy mengatakan kepada para senator: “Jika kita tidak mendapatkan bantuan, kita akan kalah perang.” [lt/rs]