Pentagon mengumumkan pemindahan Shawqi Awad Balzuhair hari Minggu (4/12), dengan menyatakan bahwa berdasarkan evaluasi, penahanannya tidak lagi diperlukan untuk melindungi Amerika Serikat dari ancaman signifikan yang terus menerus terhadap keamanan negara itu.
Menurut sebuah pernyataan, Amerika berterima kasih kepada Cape Verde “atas sikap kemanusiaannya dan kesediaannya mendukung upaya terus menerus Amerika untuk menutup fasilitas tahanan Teluk Guantanamo.”
Pembebasan pada hari Minggu itu mengurangi jumlah tahanan yang tersisa di Teluk Guantanamo menjadi 59 orang. Dua puluh orang di antaranya telah disetujui akan dibebaskan.
Presiden Amerika Barack Obama telah berupaya menutup pusat tahanan itu tetapi menghadapi tentangan dari banyak legislator dari fraksi Republik serta beberapa rekannya di partai Demokrat.
Selama masa kampanye pemilihan presiden yang lalu, presiden terpilih Donald Trump telah bertekad untuk tetap mengoperasikan penjara itu. [uh]