AS, Rabu (20/9) mengumumkan program bernilai $255 juta yang akan membantu mendukung negara-negara demokrasi baru.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, US International Development Finance Corporation menyediakan pinjaman lunak hingga $100 juta bagi Siddhartha Bank untuk memfasilitasi pinjaman kepada usaha kecil dan menengah di Nepal.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Administrator Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) Samantha Power mengumumkan pendanaan itu di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB.
USAID menyediakan $23 juta untuk berbagai proyek di Malawi, Zambia, Nepal dan Ekuador, yang menurut badan itu akan ditujukan untuk menstabilkan demokrasi, mendorong pertumbuhan lapangan kerja dan memobilisasi investasi.
Proyek lain di Tanzania ditujukan untuk mengembangkan sebuah portal digital untuk mengurangi korupsi dan suap dalam pengadaan barang-barang umum.
Prakarsa ini juga mencakup $110 juta dari perusahaan-perusahaan dan organisasi amal untuk berbagai proyek seperti pengembangan sistem penyimpan baterai di Malawi, proyek pemasangan listrik di Zambia, dan meningkatkan keamanan siber di Moldova.
“Secara keseluruhan, setiap kelahiran yang aman, setiap institusi pemerintah yang lebih transparan, membantu memberi kepercayaan yang lebih besar kepada rakyat bahwa pemerintah mereka bekerja untuk mereka dan dapat benar-benar memenuhi kebutuhan mereka,” kata Blinken. “Dan semua itu bersatu dalam membangun dukungan dan membangun kekuatan demokrasi yang benar-benar memberikan hasil konkret.” [uh/ab]