Amerika Serikat telah memastikan bahwa Arab Saudi dan Uni Emirat Arab telah mengambil tindakan-tindakan yang memadai yang mencegah hal-hal yang dapatmerugikan warga sipil di Yaman, di mana serangan udara koalisi pimpinan Saudi telah menewaskan ribuan warga sipil.
Dalam sebuah pernyataan, Menlu AS Mike Pompeo mengatakan, ia telah mengukuhkan ke Kongres bahwa Saudi dan UEA telah mengambil sejumlah tindakan untuk mengurangi resiko yang membahayakan warga sipil dan prasarana sipil akibat operasi militer negara-negara itu. Meski demikian, pernyataan Pompeo tersebut tidak merinci lebih jauh.
Kongres memberi Pompeo waktu hingga 12 September untuk mengukuhkan apakah koalisi tersebut telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi jumlah kematian warga sipil. Jika belum, Kongres tidak akan mengizinkan pemerintah AS menyuplai kebutuhan bahan bakar pesawat-pesawat koalisi. AS juga mendukung koalisi itu dalam penyediaan informasi, logistik dan senjata.
BACA JUGA: Menlu AS Tuai Tekanan dari Kongres Terkait Peran AS di YamanDalam sebuah pernyataan Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengatakan, ia menyokong sepenuhnya pengukuhan Pompeo bahwa koalisi telah melakukan semua usaha untuk mengurangi resiko jatuhnya korban sipil dan kerusakan prasarana sipil.
Bulan lalu, koalisi pimpinan Saudi mengakui kesalahan yang dibuat pada pemboman sebuah bus Agustus lalu yang menewaskan puluhan anak. Koalisi itu berjanji akan meminta pertangungjawaban mereka yang membom bus itu dan mengatakan akan memperbaiki prosedur serangan.
Sarah Margon, direktur divisi Washington Human Rights Watch, mengatakan dalam sebuah cuitan di Twitter, pengukuhan Pompeo didasarkan pada analisa yang tidak masuk akal.
Konflik tiga tahun di Yaman telah menewaskan lebih dari 10.000 orang dan menciptakan krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan jutaan orang dilaporkan menderita kelaparan dan penyakit. [ab/uh]