Kementerian Pertahanan AS dan Vietnam meluncurkan operasi pembersihan pertama untuk membersihkan bekas pangkalan udara AS dari dioksin beracun sisa perang Vietnam, walaupun banyak yang mengatakan upaya ini sangat terlambat.
Pada hari Kamis, Amerika meluncurkan proyek untuk membersihkan tanah dan endapan yang terkontaminasi racun dioksin pada tingkat berbahaya di bekas pangkalan udara Amerika di Vietnam tengah. Selama Perang Vietnam, bandara Da Nang digunakan untuk menyimpan herbisida Agen Oranye yang disemprotkan pada tanaman yang digunakan gerilya komunis sebagai pelindung. Racun yang dikaitkan dengan penyakit dan cacat bawaan itu, masih menjadi noda hitam dari perang Vietnam.
Duta Besar Amerika, David Shear berpidato pada peluncuran proyek itu di Da Nang.
“Dioxin yang ada di dalam tanah ini adalah warisan masa lalu yang menyakitkan yang kita alami bersama, tetapi apa yang kita lakukan di sini hari ini bersama-sama dengan rakyat Vietnam, seperti dikatakan Menteri Luar Negeri Clinton, menandai masa depan yang penuh harapan yang sedang kita bangun bersama,” papar Shear.
Da Nang adalah wilayah yang paling beracun dari 28 daerah rawan dioksin di Vietnam. Proyek bernilai 43 juta dolar itu akan menggali dan membersihkan 73.000 meter kubik tanah dan sedimen di sekitar bandara. Kedutaan Amerika mengatakan tanah itu akan aman untuk digunakan tahun 2016.
Racun kimia itu membunuh jutaan hektar tanaman dan telah dikaitkan dengan penyakit seperti diabetes, kanker dan cacat bawaan.
Walaupun demikian, Washington tidak mau bertanggung jawab atas masalah kesehatan yang disebabkannya. Mai Chinh, kepala informasi Asosiasi Vietnam Korban Agen Oranye/Dioxin, dikenal sebagai VAVA, mengatakan menurutnya apa yang dilakukan Washington belum cukup.
Mai Chinh mengatakan Amerika menunggu terlalu lama untuk membersihkan daerah tersebut dan tidak memberi dana bagi perawatan kesehatan korban dioxin. Menurutnya, sedikitnya tiga juta orang lahir dengan cacat bawaaan karena Agen Oranye, termasuk sedikitnya 300 ribu anak.
Kelompok Dialog Amerika-Vietnam mengenai Agen Oranye/ Dioxin memperkirakan 450 juta dolar diperlukan untuk sepenuhnya membersihkan wilayah-wilayah yang terkontaminasi dioksin dan menyediakan perawatan, pendidikan dan peluang ekonomi untuk mereka yang terkena dampaknya. Sekarang hampir 40 tahun berlalu sejak berakhirnya konflik. Beberapa pengamat mengatakan proyek pembersihan di Da Nang adalah langkah kecil tapi penting untuk mengobati luka perang.
Duta Besar Amerika, David Shear berpidato pada peluncuran proyek itu di Da Nang.
“Dioxin yang ada di dalam tanah ini adalah warisan masa lalu yang menyakitkan yang kita alami bersama, tetapi apa yang kita lakukan di sini hari ini bersama-sama dengan rakyat Vietnam, seperti dikatakan Menteri Luar Negeri Clinton, menandai masa depan yang penuh harapan yang sedang kita bangun bersama,” papar Shear.
Da Nang adalah wilayah yang paling beracun dari 28 daerah rawan dioksin di Vietnam. Proyek bernilai 43 juta dolar itu akan menggali dan membersihkan 73.000 meter kubik tanah dan sedimen di sekitar bandara. Kedutaan Amerika mengatakan tanah itu akan aman untuk digunakan tahun 2016.
Racun kimia itu membunuh jutaan hektar tanaman dan telah dikaitkan dengan penyakit seperti diabetes, kanker dan cacat bawaan.
Walaupun demikian, Washington tidak mau bertanggung jawab atas masalah kesehatan yang disebabkannya. Mai Chinh, kepala informasi Asosiasi Vietnam Korban Agen Oranye/Dioxin, dikenal sebagai VAVA, mengatakan menurutnya apa yang dilakukan Washington belum cukup.
Mai Chinh mengatakan Amerika menunggu terlalu lama untuk membersihkan daerah tersebut dan tidak memberi dana bagi perawatan kesehatan korban dioxin. Menurutnya, sedikitnya tiga juta orang lahir dengan cacat bawaaan karena Agen Oranye, termasuk sedikitnya 300 ribu anak.
Kelompok Dialog Amerika-Vietnam mengenai Agen Oranye/ Dioxin memperkirakan 450 juta dolar diperlukan untuk sepenuhnya membersihkan wilayah-wilayah yang terkontaminasi dioksin dan menyediakan perawatan, pendidikan dan peluang ekonomi untuk mereka yang terkena dampaknya. Sekarang hampir 40 tahun berlalu sejak berakhirnya konflik. Beberapa pengamat mengatakan proyek pembersihan di Da Nang adalah langkah kecil tapi penting untuk mengobati luka perang.