Asa Migran di Sungai Riviera, Italia

Ada sekitar 600 migran dan pengungsi di Ventimiglia, Italia, namun jumlahnya berfluktuasi. Sejumlah besar pengungsi tinggal di bawah kolong jembatan di kota itu.

Di tengah cuaca dingin, kekhawatiran memuncak mengenai kesehatan para migran dan pengungsi yang tidur di alam terbuka, di Ventimiglia, Italia.

Demonstrasi mendukung hak-hak para migran dan pengungsi di gelar di luar stasiun kereta api Menton Garavan, perhentian pertama di Perancis bagi mereka yang mencoba menyeberangi perbatasan dengan kereta api, dari Ventimiglia, Italia.

Seorang pria berlari melintasi jalan yang diberi julukan "Pass of Death" atau Jalur Kematian di Italia, dalam upaya menyeberang ke Perancis. Seorang perempuan Eritrea tewas di jalan ini tahun lalu setelah tertabrak sebuah truk.

Pastur Rito Julio Alvarez, seorang pastur setempat, harus berhenti menampung pengungsi dan migran di gerajanya di Ventimiglia, Italia, setelah menerima surat-surat berisi ancaman.

Terletak di Sungai Riviera Italia, Ventimiglia dengan pemandangan indah menarik perhatian para wisatawan.

Para relawan berperan penting menolong para pengungsi dan migran di Ventimiglia, Italia. Sebuah pusat informasi kecil “infopoint” menawarkan para migran kesempatan untuk menelusuri internet dan mengisi baterai ponsel mereka.

Sebuah kertas berisi puisi ditempel di di dinding sebuah jalan bawah tanah yang menjadi tempat berlindung lebih dari seratus migran dan pengungsi di  Ventimiglia, Italia.

Para pengungsi dan migran yang berusaha menyeberang ke Perancis dari Italia berasal dari negara-negara sub-Sahara Afrika, termasuk Eritrea dan Sudan.

Para pengungsi dan migran antre di sebuah pusat pembagian makanan di Ventimiglia, Italy.

Menggunakan kereta untuk menyeberang ke Perancis, dari Italia adalah pilihan yang aman untuk para migran dan pengungsi. Namun banyak yang tertangkap polisi.

Buku, permainan dan hiburan lainnya, sebagian besar disumbangkan oleh para relawan, menumpuk di jalan bawah tanah di Ventimiglia, Italia.

Banyak pengungsi dan migran di Ventimiglia, Italia, tinggal dekat Sungai Roya. Mereka mandi dan mencuci pakaian di sungai itu.

Salah Baker Alam, dari Darfur di Sudan, di Ventimiglia, Italia. Alam telah lima kali gagal menyeberang ke Perancis. Namun dia mengatakan tidak akan menyerah.

Para migran dan pengungsi makan malam dekat jalan bawah tanah di  Ventimiglia, Italia. Banyak yang menunggu hingga malam untuk mencoba menyeberang ke Perancis.