Para pejabat Afghanistan dan Amerika tengah mengupayakan kompromi untuk pasukan khusus Amerika di propinsi Wardak.
Seorang pejabat tinggi Kabul mengatakan para pejabat Afghanistan dan Amerika sedang mengusahakan sebuah kesepakatan kompromi, yang akan memungkinkan pasukan khusus Amerika tetap berada di sebuah propinsi penting dan strategis dekat ibukota dengan imbalan pengalihan penuh kontrol atas sebuah penjara kontroversial.
Keputusan Presiden Hamid Karzai untuk mengusir pasukan khusus itu dari propinsi Wardak telah membuat marah para pejabat pertahanan Amerika. Para pejabat itu khawatir, jika pasukan itu pergi, para pemberontak akan memperkokoh keberadaan mereka di kawasan tersebut dan menggunakannya sebagai pangkalan untuk menyerang Kabul,yang terletak hanya 25 kilometer jauhnya.
Pasukan khusus Amerika yang ditugaskan memerangi Afghanistan dijadwalkan untuk meninggalkan propinsi yang bergejolak sepekan yang lalu. Namun hingga, kini para pejabat Amerika dan Afghanistan mengakui, pasukan itu masih beroperasi di sana.
Seorang pejabat tinggi Afghanistan mengatakan, kemungkinan akan ada kompromi mengenai keberadaan pasukan itu di Wardak, jika Afghanistan diberi hak pengawasan penuh atas penjara Bagram. Pejabat yang meminta namanya dirahasiakan itu mengatakan kontrol atas Bagram akan memberi Afghanistan perasaan lebih berdaulat.
Amerika telah mengalihkan sebagian kontrol atas penjara dengan keamanan tinggi itu, dan sekitar 3.000 tersangka militan Taliban, ke Afghanistan tahun lalu. Namun, Amerika belum mengalihkan ratusan militan Taliban ke Afghanistan karena khawatir para tahanan itu akan dibebaskan.
Keputusan Presiden Hamid Karzai untuk mengusir pasukan khusus itu dari propinsi Wardak telah membuat marah para pejabat pertahanan Amerika. Para pejabat itu khawatir, jika pasukan itu pergi, para pemberontak akan memperkokoh keberadaan mereka di kawasan tersebut dan menggunakannya sebagai pangkalan untuk menyerang Kabul,yang terletak hanya 25 kilometer jauhnya.
Pasukan khusus Amerika yang ditugaskan memerangi Afghanistan dijadwalkan untuk meninggalkan propinsi yang bergejolak sepekan yang lalu. Namun hingga, kini para pejabat Amerika dan Afghanistan mengakui, pasukan itu masih beroperasi di sana.
Seorang pejabat tinggi Afghanistan mengatakan, kemungkinan akan ada kompromi mengenai keberadaan pasukan itu di Wardak, jika Afghanistan diberi hak pengawasan penuh atas penjara Bagram. Pejabat yang meminta namanya dirahasiakan itu mengatakan kontrol atas Bagram akan memberi Afghanistan perasaan lebih berdaulat.
Amerika telah mengalihkan sebagian kontrol atas penjara dengan keamanan tinggi itu, dan sekitar 3.000 tersangka militan Taliban, ke Afghanistan tahun lalu. Namun, Amerika belum mengalihkan ratusan militan Taliban ke Afghanistan karena khawatir para tahanan itu akan dibebaskan.