Stadion Manahan Solo menjadi lokasi utama ASEAN Para Games ke-11, yang menurut rencana akan diselenggarakan mulai 30 Juli hingga 8 Agustus mendatang. Stadion dengan standar internasional ini baru saja selesai dilengkapi dengan fasilitas bagi penyandang difabel, termasuk lokasi uji coba bagi tim atlet kontingen Indonesia yang akan berlaga di kompetisi itu.
Juru bicara tim atletik Indonesia di ASEAN Para Games, Slamet Widodo, mengatakan para atlet dalam kondisi siap bertanding, dan menargetkan emas di setiap cabang olahraga.
"Untuk para atlet ini sudah masuk kondisi pra-kompetisi. Mereka ya sudah 95 persen siap tanding. Atlet ini performa bagus. Target 35 medali emas di cabang olahraga atletik ini dengan jumlah 77 atlet. Target merata di atletik mulai balapan kursi roda, lari, lompat jauh, dan lempar,” ungkap Slamet.
Tak hanya atletik, tenis kursi roda dan boccia juga berpeluang besar memperoleh medali emas.
Keberadaan berbagai fasilitas baru dengan standar internasional membuat para atlet semakin bersemangat berlatih.
Your browser doesn’t support HTML5
Pembenahan
Dua minggu menjelang acara puncak ASEAN Para Games 2022, hampir seluruh venue rampung direnovasi. Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali pada Senin (18/7) mengecek langsung seluruh venue yang akan menjadi lokasi kompetisi olahraga itu. Zainudin menyatakan seluruh venue sudah siap digunakan untuk kompetisi atlet disabilitas di kawasan Asia Tenggara tersebut.
"Secara keseluruhan, saya melihat bahwa kita sudah siap menerima kedatangan peserta dari luar negeri, kontingen ASEAN Para Games,” ujarnya.
Zainudin menambahkan butuh perjuangan keras meraih prestasi di ASEAN Para Games kali ini. Apalagi dua tahun pendemi, kompetisi yang seharusnya digelar Filipina tahun 2020 dan Vietnam 2022, batal dilakukan; dan kemudian Indonesia berani mengambil keputusan menjadi tuan rumah ASEAN Para Games ke-11 pada tahun 2022.
Dua ribu peserta dari 11 negara ASEAN akan berkompetisi di sejumlah lokasi ASEAN Para Games ke-11 di Jawa Tengah antara lain Solo, Sukoharjo, dan Semarang.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, selaku Ketua Komite Pelaksana ASEAN Para Games Indonesia INASPOC mengatakan panitia menyiapkan fasilitas bagi peserta kontingen ASEAN Paragames.
"Kita ajak berkeliling ke beberapa venue, Semua venue sudah siap, para atlet juga siap. Ini kita sedang fokus melatih para volunteer. Persiapan torch relay dan persiapan opening dan closing ceremony. Kita juga siap menyambut para atlet dan kontingen," ujar putra sulung Presiden Jokowi ini.
Lebih lanjut Gibran menambahkan mengingat masih kondisi pandemi, penyelenggara menerapkan sistem bubble pada peserta ASEAN Paragames. Peserta dalam satu cabang olahraga diharuskan menginap di hotel yang sama. Sementara penonton di setiap cabang olahraga dibatasi hanya 50 persen dari daya tampung dan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Ketua Komite Paralimpik Nasional NPC, Senny Marbun, mengatakan kontingen Indonesia dalam kondisi siap dan menargetkan juara umum.
"Semua bisa melihat di sini. Bagaimana kami melakukan pelatnas ke atlet, materi seperti apa kita berikan, penginapannya hingga makanannya. Semua itu kita lakukan agar mereka senang dan Indonesia bisa juara umum di tuan rumah negeri kita sendiri," jelas Senny.
Jadi Sorotan WADA
Badan Anti-Doping Dunia (WADA) sempat menyoroti Indonesia dalam kompetisi olahraga. Sistem regulasi, anggaran, independensi lembaga anti doping harus sesuai standar internasional yang ditetapkan WADA. Perubahan nama dan struktur Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) menjadi Indonesian Anti Doping Organisation (IADO).
Jika Indonesia melanggar regulasi WADA, maka akan dikenai sanksi, yaitu tidak diizinkan mengibarkan bendera merah putih di kompetisi olahraga tingkat internasional.
Sebelumnya Oktober 2021, IADO sempat mendapat sanksi dari WADA karena dianggap tidak patuh dalam melakukan prosedur tes anti-doping. Saksi terhadap IADO resmi dicabut pada Februari 2022 setelah memenuhi syarat yang diminta WADA.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali menegaskan catatan dan sorotan WADA pada Indonesia sudah selesai.
"WADA dan IADO sudah clear. Sudah selesai semua, kalau nggak kan kita bisa di-banned lagi", tegas Zainuddin kepada VOA di Solo. [ys/em]