Pemerintah-pemerintah di Asia, Rabu (6/2), mengungkapkan harapan bahwa KTT ke-2 antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Vietnam akan membuahkan hasil konkrit yang mengarah pada denuklirisasi sepenuhnya Semenanjung Korea.
Trump mengumumkan dalam pidato kenegaraannya, Selasa malam waktu Amerika, bahwa KTT itu akan berlangsung tanggal 27 hingga 28 Februari.
Seorang juru bicara Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in mengatakan, Korea Selatan berharap AS dan Korea Utara akan menghasilkan kesepakatan yang lebih konkrit dan praktis selama pertemuan itu. Kedua pemimpin bertemu pertama kali di Singapura, Juni lalu, dan berakhir dengan janji yang tidak jelas dari Kim untuk mengusahakan denuklirisasi, atau tanpa rencana konkrit bagaimana usaha itu akan dilakukan.
Juru bicara kepresidenan Korea Selatan Kim Eui-kyeom mengatakan di Seoul, Vietnam akan menjadi tempat yang sangat sesuai bagi AS dan Korea Utara untuk menuliskan sejarah baru hubungan mereka.
Jepang juga berharap, KTT itu akan “berarti” dan mengarah pada denuklirisasi sepenuhnya Semenanjung Korea. Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga juga mengangkat masalah warga negara Jepang yang diculik Korea Utara pada 1970-an dan 1980-an, dengan mengatakan bahwa itu merupakan isu paling penting terkait Korea Utara.
Menlu Australia Marise Payne mengatakan, menegakkan sanksi-sanksi internasional yang diberlakukan terhadap Korea Utara merupakan hal penting dalam memastikan komitmen Korea Utara pada denuklirisasi. [ab]