Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan, pemerintahnya membuka kemungkinan berlangsungnya negosiasi dengan Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) yang didukung AS, namun jika pendekatan itu gagal, ia tidak memiliki pilihan selain menggunakan kekerasan untuk merebut kembali kawasan-kawasan yang dikuasai para pemberontak.
Dalam sebuah wawancara dengan jaringan televisi internasional Rusia, Russia Today, yang dirilis Kamis, Assad mengatakan, aliansi milisi-milisi Kurdi dan Arab yang menguasai beberapa bagian di Suriah utara dan timur adalah masalah yang tersisa dalam konflik di negara itu yang dimulai pada 2011.
Ia mengecam dukungan AS terhadap pemberontak dan mengatakan bahwa pemerintah Suriah memiliki kewajiban untuk membebaskan wilayahnya dan Amerika harus angkat kaki.
"Mereka datang ke Irak tanpa dasar hukum dan lihat apa yang terjadi pada mereka, “ kata Assad. “Mereka harus belajar dari pengalaman. Irak tidak terkecuali dan Suriah juga demikian. Rakyat tidak akan menerima orang-orang asing di wilayah mereka.”
Pasukan AS mengoperasikan pangkalan-pangkalan udara dan pos-pos terluar kawasan yang dikelola Kurdi di Suriah timurlaut di mana mereka memberikan pengarahan dan bantuan untuk SDF. AS juga memimpin koalisi yang melakukan serangan udara di Suriah dan Irak yang bertujuan untuk mengalahkan ISIS yang telah merebut banyak wilayah di kedua negara itu empat tahun lalu. [ab/uh]