Atasi Kendala PJJ, Kominfo Target Perluasan Akses Internet Tuntas 2022

  • Petrus Riski

Dimas Anwar Saputra, siswi SMP berusia 15 tahun, mengenakan masker pelindung berwarna merah, belajar bersama siswa lain menggunakan akses internet wifi gratis yang mereka dapatkan dengan menukar sampah plastik, Jakarta, 9 September 2020. (Foto: REUTERS/Wi

Kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama masa pandemi virus corona masih terkendala oleh akses internet yang belum merata di seluruh Indonesia, terutama di kawasan terluar, terdepan dan tertinggal (3T). Bagaimana rencana pemerintah mengatasi kendala itu?

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menargetkan perluasan akses internet ke seluruh desa dan kelurahan di seluruh Indonesia akan selesai pada akhir 2022. Hal itu bagian dari program kementerian untuk menunjang kelancaran proses pembelajaran jarak jauh, khususnya di kawasan terluar, terdepan dan tertinggal (3T), yang masih terkendala akses internet.

Dedy Permadi, Staf Khusus Menteri Kominfo, mengatakan kementerian bersama dengan operator seluler di Indonesia telah melakukan perbaikan akses internet ke seluruh wilayah Indonesia. Namun, memang masih banyak titik-titik layanan publik belum terjangkau akses internet.

Dedy Permadi, Staf Khusus Menteri Kominfo, menjelaskan langkah pemerintah di bidang penyediaan akses internet dalam menunjang pembelajaran jarak jauh. (Foto: VOA/Petrus Riski)

“Targetnya pada kuartal kedua tahun 2023, ketika kita sudah memiliki satelit Satria 1, yang terorbit di angkasa kita, maka 150 ribu titik layanan publik itu bisa dijangkau oleh internet yang memadai,” papar Dedy, dalam diskusi daring bertema “Strategi Mencari Solusi Belajar Daring di Tengah Pandemi,” pada Rabu (4/11).

Pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah akibat pandemi virus corona selama hampir delapan bulan terakhir masih terkendala. Salah satu kendala pembelajaran online adalah jaringan internet yang masih belum merata ke seluruh wilayah Indonesia. Apalagi, banyak daerah 3T yang belum mendapat akses internet karena kendala geografis.

Para pelajar di sebuah asrama di Surabaya sedang mengikuti pembelajaran jarak jauh. (Foto: VOA/Petrus Riski)

Upaya Daerah

Sejumlah daerah juga berupaya mengatasi kendala jaringan internet yang belum merata agar para pelajar bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh.

Benni Warlis, Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Agam, Sumatera Barat, mengatakan pemerintah kabupaten memfasilitasi penyediaan jaringan wifi gratis di lebih dari 500 masjid dan musala di kabupaten tersebut.

Your browser doesn’t support HTML5

Atasi Kendala PJJ, Kominfo Target Perluasan Akses Internet Tuntas 2022

“Kita upayakan bisa difasilitasi dengan wifi yang gratis, yang bisa dimanfaatkan oleh anak-anak kita. Karena masjid dan surau, namanya di Kabupaten Agam, itu adalah sentra pembelajaran,” ujar Benny dalam diskusi yang sama.

Sementara Ahmad Susanto, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, mengatakan penyediaan akses internet dengan kualitas jaringan memadai untuk pembelajaran jarak jauh di daerahnya terkendala kondisi geografi. Pasalnya, Kabupaten Majalengka yang berada di pegunungan.

Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan mendirikan menara telekomunikasi di berbagai wilayah di Majalengka.

BACA JUGA: Subsidi Kuota Dinilai Tak Banyak Bantu Atasi Masalah Pembelajaran Daring

"Dinas Kominfo bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, yaitu mendirikan tower-tower untuk di berbagai wilayah yang ada di Majalengka, untuk bisa ada sinyal. Dan proses kegiatan pendidikan jarak jauh, tampaknya bisa dijalankan dengan baik,” kata Ahmad Susanto.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim, dalam sebuah diskusi terkait pembelajaran jarak jauh selama pandemi corona. (Foto: VOA/Petrus Riski)

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim, mengatakan pemerintah sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mengatasi berbagai kendala pembelajaran jarak jauh. Sejumlah kebijakan yang sudah dijalankan yaitu program pembelajaran jarak jauh yang bisa diakses secara luring (offline), penyiaran program pembelajaran oleh TVRI, Dan penyaluran bantuan kuota data internet untuk jutaan pendidik dan siswa.

Selain itu juga, kata Nadiem, kementerian memberikan kemudahan penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang bisa digunakan untuk kebutuhan sekolah apapun di masa pandemi. [pr/ft]