Salah satu operator jalur kereta metro Tokyo yang paling padat punya cara baru mengurangi kepadatan penumpang pelaju (commuter): makanan gratis.
Sekitar 7,2 juta orang setiap harinya menggunakan sistem kereta metro Tokyo yang luar biasa luas. Beberapa rute perjalanan bahkan terkenal sangat padat penumpang pelaju pada jam-jam sibuk.
Salah satu rute yang paling terpengaruh adalah jalur Tozai. Operator jalur Tozai sekarang mencoba mengajak para penumpang pelaju berangkat lebih pagi sebelum jam sibuk.
BACA JUGA: Olimpiade 2020 dan Stigma Tato di JepangJika bisa meyakinkan 2.000 penumpang pelaju untuk menggunakan kereta lebih pagi selama dua minggu ke depan, Tokyo Metro, operator jalur Tozai, akan menawarkan para penumpang pelaju pagi itu tempura gratis.
Bila para penumpang pelaju berhasil menyelesaikan tantangan naik kereta lebih pagi selama periode tersebut, masing-masing akan mendapat semangkuk mi soba.
Jika lebih dari 3.000 pelaju berangkat lebih pagi, mereka akan mendapat keduanya -- soba dan tempura -- sebagai hadiah.
Penawaran mi gratis itu muncul saat Pemerintah Kota Metropolitan Tokyo juga melancarkan kampanye inisiatif selama 2 minggu ke depan untuk mendorong pelaju berangkat di luar jam sibuk.
Hampir 1.000 tempat usaha berpartisipasi dalam kampanye itu dengan mengizinkan karyawan mereka untuk masuk kerja dan pulang lebih awal dari biasanya. Atau bekerja di rumah.
BACA JUGA: Jepang Pertimbangkan Majukan Jam Selama OlimpiadePara pejabat Metro sudah lama mencoba berbagai macam cara untuk mengurangi kepadatan penumpang pada jam-jam sibuk, khususnya di jalur Tozai yang menghubungkan daerah-daerah pinggiran Tokyo dan Chiba langsung ke pusat bisnis di Tokyo.
Dari pukul 7.50 hingga 8.50 pagi, lebih dari 76 ribu orang menggunakan jalur Tozai, dua kali lipat dari kapasitas kereta.
Kereta-kereta yang melintas di jalur tersebut sudah 199 persen dari kapasitas, yang masih dianggap aman. Tapi artinya, para penumpang pelaju akan berdesakan hingga sulit menggerakkan badan mereka, kata Takeshi Yamashita, juru bicara Tokyo Metro.
“Ini jalur terpadat kami. Kami selalu berusaha mengurangi kepadatan pada jam-jam sibuk,” kata Yamashita kepada AFP.
“Kami berharap hal ini akan mendorong orang-orang untuk terus (naik kereta pagi) untuk membantu menyamankan kondisi pada jam-jam sibuk,” katanya.
Kepadatan para penumpang pelaju diperkirakan menjadi tantangan logistik yang harus dihadapi Tokyo saat menjadi tuan rumah Olimpiade pada musim panas tahun depan. Para pakar sudah menyarankan berbagai inisiatif untuk menghindari kekacauan selama Olimpiade. [ft/dw]