Atasi Krisis Pencemaran Air, Biden Umumkan Aturan untuk Mengganti Semua Pipa Timah di AS

Sejumlah relawan membagikan air minum kemasan kepada warga di Flint, Michigan, pada 5 Maret 2016, menyusul krisis air yang melanda wilayah tersebut akibat kontaminasi timbal. (Foto: Reuters/Jim Young)

Pemerintahan Presiden Joe Biden menyelesaikan peraturan penting pada Selasa (8/10), yang mengharuskan perusahaan air minum untuk mengganti hampir semua pipa timah di AS yang terpasang selama 10 tahun ke depan. Langkah tersebut dilakukan untuk mengatasi ancaman besar yang sangat berbahaya bagi kesehatan bayi dan anak-anak.

Gedung Putih membuat aturan penghapusan pipa timah itu sebagai bagian utama dari rencananya untuk mengatasi kesenjangan rasial dan masalah lingkungan, setelah terjadi krisis pencemaran air dalam beberapa tahun terakhir yang melanda sejumlah wilayah mulai dari Newark, New Jersey, hingga Flint, Michigan.

Dalam pidatonya di Milwaukee, Wisconsin, untuk menyoroti peraturan baru itu, Biden mengatakan bahwa para pejabat publik telah lama memahami bahaya yang ditimbulkan oleh pipa yang terbuat dari timah itu terhadap masyarakat, namun hal itu tidak pernah mendapat prioritas nasional.

“Saya di sini hari ini untuk memberi tahu Anda bahwa akhirnya saya mendesak agar [masalah] ini dapat diprioritaskan dan diselesaikan,” kata Biden.

Peraturan itu secara luas dipandang populer di negara-negara industri di wilayah Barat Tengah AS, yang diperkirakan akan berperan penting dalam menentukan pemilihan presiden pada bulan depan.

BACA JUGA: Logam Berat dalam Sebagian Besar Cokelat, Berisiko untuk Kesehatan?

Wakil Presiden Kamala Harris, yang mencalonkan diri sebagai presiden pada bulan November ini, juga menyerukan penggantian pipa timah, sebuah masalah yang sangat penting bagi masyarakat yang kurang terlayani.

Aturan tersebut awalnya diusulkan oleh Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) pada tahun 2023. Badan itu menerapkan aturan paling ketat terhadap kontaminasi timbal dalam air minum, sejak aturan federal pertama kali ditetapkan beberapa dasawarsa lalu. Aturan tersebut mengharuskan agar perusahaan mengkaji sistem mereka dan mengganti pipa timah dalam 10 tahun ke depan.

Aturan baru tersebut menggantikan standar yang lebih longgar yang diterapkan oleh pemerintahan mantan Presiden Donald Trump, yang tidak menerapkan persyaratan universal untuk mengganti pipa timah.

Keracunan akibat kontaminasi timbal dapat menimbulkan kerusakan pada sistem saraf dan otak yang tidak dapat diobati. Kondisi tersebut juga menimbulkan risiko khusus pada bayi dan anak-anak. Jaringan pipa yang membawa air ke rumah-rumah dianggap sebagai sumber utama dari kontaminasi tersebut.

EPA memperkirakan penerapan standar yang lebih ketat akan mencegah hingga 900.000 bayi dari menderita berat badan lahir yang rendah serta mencegah hingga 1.500 kematian prematur per tahun akibat penyakit jantung. [ps/rs]